Perang Rusia Ukraina

MENDADAK Putin Batalkan Penyerbuan Bunker Azovstal Mariupol, Benteng 2.000 Pasukan Ukraina, Ada Apa?

Sergei Shoigu melaporkan kepada Putin bahwa lebih dari 2.000 pasukan Ukraina masih berada di pabrik, yang memiliki bunker bawah tanah yang luas.

Editor: Tariden Turnip
twitter
MENDADAK Putin Batalkan Penyerbuan Bunker Azovstal Mariupol, Benteng 2.000 Pasukan Ukraina, Ada Apa? Bunker Azovstal benteng terakhir pasukan Ukraina di Mariupol 

Artinya akan mengurangi pasukan Rusia yang bergerak menyerbu daerah lain di Ukraina.

''Dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky bersumpah untuk membatalkan pembicaraan damai jika pembela terakhir kota itu terbunuh, mungkin juga Putin ingin menjaga proses diplomatik - atau setidaknya kemiripan proses - tetap hidup,'' ujarnya.

Bahkan mungkin ada unsur ekonomi untuk ini.

''Azovstal adalah salah satu pabrik baja terbesar di Eropa. Bahkan setelah berminggu-minggu kehancuran yang mengerikan, Moskow mungkin berharap ada sesuatu yang berharga untuk diselamatkan.''

Bunker Azovstal Bisa Tampung 4.000 Orang

Seberapa kuat bunker Azovstal sehingga Putin tak mau ambil risiko kehilangan nyawa pasukannya?

Azovstal mulai beroperasi pada tahun 1933 setelah otoritas Soviet memilih lokasi tersebut, di pantai Laut Azov, karena akses pengirimannya yang mudah ke deposit bijih besi.

Sebelum invasi Rusia skala penuh ke Ukraina, pabrik tersebut mempekerjakan lebih dari 10.000 orang.

Pada 1941, Azovstal terpaksa menghentikan operasinya ketika banyak peralatan di dalam pabrik diangkut ke timur jauh dari kemajuan Nazi ke Uni Soviet.

Belajar dari pengalaman penyerbuan Nazi Jerman pada Perang Dunia II, para perencana Soviet “membangun tempat perlindungan bom terlebih dahulu, kemudian membangun kembali pabrik baja di atasnya.''

Pabrik Azovstal merupakan benteng yang tangguh, kompleks industri yang sangat besar dari beton tebal dan dinding, pintu baja dan gudang bawah tanah yang diperkuat.

Azovstal dikepung pasukan Rusia
Azovstal dikepung pasukan Rusia (twitter)

Yan Gagin, mengaku sebagai penasihat Rusia di Republik Rakyat Donetsk, pemerintah separatis dukungan Kremlin, mengatakan dalam sebuah laporan siaran bahwa pabrik baja dirancang untuk menahan perang nuklir.

“Pada dasarnya ini adalah sebuah kota di bawah kota,” katanya, mengakui bahwa kampanye Rusia untuk merebut pabrik telah terhambat secara signifikan oleh jaringan lorong, kamar dan sistem komunikasi yang menghubungkan lantai bawah tanah pabrik.

Frederick W Kagan, direktur proyek Ancaman Kritis di American Enterprise Institute ( Critical Threats project at the American Enterprise Institute) mengatakan; "Saya berasumsi Rusia akan mengerahkan semua yang mereka miliki untuk ini, untuk menghilangkan kantong ini."

Tapi dia mengingatkan bahwa hal itu dapat merugikan mereka.

“Anda akan terkejut melihat seberapa baik orang dapat bertahan dari bom besar di fasilitas seperti itu,” katanya.

Sumber: bbc
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved