Perang Rusia Ukraina

MENDADAK Putin Batalkan Penyerbuan Bunker Azovstal Mariupol, Benteng 2.000 Pasukan Ukraina, Ada Apa?

Sergei Shoigu melaporkan kepada Putin bahwa lebih dari 2.000 pasukan Ukraina masih berada di pabrik, yang memiliki bunker bawah tanah yang luas.

Editor: Tariden Turnip
twitter
MENDADAK Putin Batalkan Penyerbuan Bunker Azovstal Mariupol, Benteng 2.000 Pasukan Ukraina, Ada Apa? Bunker Azovstal benteng terakhir pasukan Ukraina di Mariupol 

TRIBUN-MEDAN.COM  - Presiden Rusia Vladimir Putin mendadak memerintahkan pasukannya membatalkan penyerbuan pabrik baja Azovstal di Mariupol, benteng terakhir sekitar 2.000 pasukan Ukraina yang bertahan di bunker kuat yang tahan bom nuklir.

Perintah ini dikeluarkan Putin saat Mneteri Pertahanan Sergei Shoigu, melaporkan bahwa pasukan Rusia berhasil menguasai Mariupol, Kamis 21 April 2022.

Sergei Shoigu melaporkan kepada Putin bahwa lebih dari 2.000 pasukan Ukraina masih berada di pabrik, yang memiliki bunker bawah tanah yang luas.

Pasukan terakhir Ukraina ini terdiri dari Batalyon Azov (pasukan yang disebut Putin memiliki hubungan dengan Nazi ) dan marinir Ukraina.

Setelah mendengar pemaparan Sergei Shoigu, Putin memerintahkan pasukannya batal menyerbu pabrik baja Azovstal.

Dalam pertemuan yang disiarkan televisi, di seberang meja kecil dari Sergei Shoigu, Putin mengatakan, "tidak perlu menyerbu ke katakombe ini dan merangkak di bawah tanah melalui fasilitas industri ini".

Sebaliknya, Putin menyerukan pasukannya untuk "memblokir kawasan industri ini sehingga seekor lalat pun tidak dapat melarikan diri".

Putin menambahkan akan "tidak praktis" untuk menyerbu kawasan industri besar, di mana lebih dari 2.000 prajurit Ukraina masih bertahan.

Ia menegaskan keputusan itu untuk melindungi nyawa tentara Rusia.

Putin juga memuji "operasi pembebasan" Mariupol yang dilakukan pasukannya.

Bikin Kelaparan hingga Alasan Ekonomi

Joe Inwood, Jurnalis Video BBC, mengatakan pasukan Rusia bersusah payah hingga frustrasi yang berkelanjutan bagi Vladimir Putin dan para jenderalnya untuk merebut Mariupol.

Namun serangan Rusia terus menerus menerus menyebabkan penderitaan yang tak terukur bagi penduduk kota Mariupol.

''Sekarang, tampaknya Rusia telah memutuskan tidak perlu menyelesaikan penaklukan dan sebaliknya akan mencoba membuat para pasukan terakhir Ukraina kelaparan,'' ujarnya.

''Apakah ini akan menyebabkan penyerahan mereka secara perlahan, atau memberi mereka kesempatan untuk keluar dari kompleks akan menjadi penting, tidak hanya secara militer tetapi juga untuk moral Ukraina.''

Video handout yang diambil dari rekaman yang dirilis oleh Dewan Kota Mariupol pada 19 April 2022 menunjukkan awan asap mengepul di atas pabrik baja Azovstal dan gerbang galangan kapal Azov yang hancur, saat Rusia melanjutkan upayanya untuk merebut kota pelabuhan Mariupol yang terkepung.
Video handout yang diambil dari rekaman yang dirilis oleh Dewan Kota Mariupol pada 19 April 2022 menunjukkan awan asap mengepul di atas pabrik baja Azovstal dan gerbang galangan kapal Azov yang hancur, saat Rusia melanjutkan upayanya untuk merebut kota pelabuhan Mariupol yang terkepung. (HO / Dewan Kota Mariupol / AFP)

Paul Adams, Koresponden diplomatik BBC, mengatakan keputusan Putin ingin memastikan bahwa “tidak ada lalat yang bisa melewatinya”, artinya Rusia harus meninggalkan kekuatan yang signifikan berjaga di Azovstal.

Sumber: bbc
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved