Berita Medan

Bocah Empat Tahun di Medan Dirudapaksa Ayah Angkatnya, Pelaku Masih Bebas Berkeliaran

Nasib tragis dialami oleh seorang bocah perempuan berusia empat tahun, di kawasan Kecamatan Sunggal.

Shutterstock
ILUSTRASI - Rudapaksa. 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Nasib tragis dialami oleh seorang bocah perempuan berusia empat tahun, di kawasan Kecamatan Sunggal.

Bagaimana tidak, bocah wanita berinisial BTS itu menjadi korban rudapaksa yang dilakukan oleh ayah asuh berinisial CAS dan empat orang teman ayah asuhannya.

Menurut salah seorang keluarga korban berinisial DE, korban dari tahun 2018 sudah tinggal bersama dengan pelaku.

Namun, aksi rudapaksa itu baru diketahui pada bulan Februari 2022. Saat itu, DE mengajak korban berjalan - jalan dan pergi makan.

Lalu, saat diajak pulang korban ketakutan dan menolak untuk pulang ke rumah pelaku.

"Korban ini awalnya diadopsi sama Maminya tapi sudah meninggal di tahun 2018. Setelah dari situ dia tinggal sama pelaku," kata DE kepada Tribun-medan, Senin (18/4/2022).

"Suatu malam, kami ajaklah korban ini pergi makan. Pas mau pulang dia nggak mau, takut sama ayahnya kenak pukul, korban nangis juga disitu," sambungnya.

Lalu, DE pun membawa pulang korban ke rumahnya. Sesampainya di rumah, korban pun ingin membuang air kecil.

Saat itu, korban sempat mengeluhkan sakit di kemaluannya. DE yang mendengar itu mempertanyakan kepada korban.

"Kan kami tidur sama malam itu, jadi saya suruh buang air kecil dia ngeluh sakit. Pas saya tanya korban ngaku pernah di rudapaksa sama ayah asuhannya itu," bebernya.

Kemudian, ia mengatakan setelah mendengar pengakuan dari korban, keesokan harinya DE bersama korban mendatangi kantor Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Medan.

"Besoknya kami datang ke KPAI di sana kebetulan ada bidan, pas dicek ternyata memang kemaluannya sudah rusak," sebutnya.

Setelah itu, DE pun membawa korban ke Polrestabes Medan untuk melaporkan ayah asuhnya tersebut, pada Senin (14/2/2022) silam.

Namun usai melapor, korban mengaku juga dirudapaksa oleh teman ayah asuhnya itu di rumah pelaku.

"Sudah kita laporkan tapi sudah dua bulan belum ada tanggapan dari polisi. Setelah melapor itu korban ngaku juga dirudapaksa oleh empat orang teman ayah nya itu," bebernya.

Saat ini, korban masih mengalami trauma berat karena pelaku masih berkeliaran dan belum ditangkap polisi.

"Korban saat ini tinggal sama saya, masih trauma dia pelaku ini belum ditangkap sama polisi. Pelaku ini nggak ada kerja selama ini," pungkasnya.

(cr11/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved