Dugaan Penyelewengan Bantuan
HEBOH, Bantuan Beras dari Edy Rahmayadi Diduga 'Disunat', Oknum Kepling Diduga Bermain
Bantuan beras dari Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi diduga 'disunat' oleh oknum tertentu. Kabar ini pun heboh dan dikomentari pengguna medsos
TRIBUN-MEDAN.COM,MEDAN- Bantuan beras dari Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi kepada masyarakat diduga 'disunat' oknum tertentu.
Kabar ini ramai dibagikan di media sosial, khususnya Facebook sejak Sabtu (16/4/2022) kemarin.
Berkenaan dengan adanya dugaan pemotongan bantuan dari Edy Rahmayadi ini, Tribun-medan.com masih berupaya mengonfirmasi pihak terkait, termasuk Gubernur Sumatera Utara.
Dalam satu unggahan di grup Facebook Wajah SUMATERA UTARA, seorang pengguna Facebook bernama Erlangga Siregar mengupload foto sembako.
Foto sembako itu disebut merupakan bantuan dari Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi.
Baca juga: TEMUI Massa Aksi Mahasiswa, Gubernur Edy Rahmayadi Apungkan Janji Ini
Dalam unggahannya, Erlangga Siregar menuliskan kalimat "Alhamdulillah dapat bantuan dari Pak gubsu, tapi kok kayak ada yg aneh sama beras nya ya...udah paham lah sama kelakuan oknum2 kepling di sini,".
Dalam foto yang diunggah Erlangga Siregar itu tampak bahwa kemasan beras seberat % kg tersebut sudah terbuka.
Kondisinya rusak, dan bagian atasnya sudah terikat plastik.
Pengunggah mempertanyakan, kenapa bagian atas kemasan beras bisa terbuka dan menyebut adanya peran oknum kepala lingkungan.
Dalam foto terlihat pula ada kantungan warna biru bertuliskan Gubernur Sumatera Utara.
Selain beras, ada juga bantuan minyak merk M & M dan gula pasir.
Baca juga: IKAN Iblis Merah Resahkan Nelayan di Toba, Gubernur Edy Rahmayadi Bakal Lakukan Hal Ini
Kunjungi Warga Miskin di Belawan
Diketahui, pada Sabtu (16/4/2022) kemarin, Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi bersama Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Republik Indonesia Muhadjir Effendy, mengunjungi warga miskin di Kecamatan Medan Belawan, Kota Medan.
Kunjungan tersebut untuk memastikan masyarakat miskin di daerah ini telah menerima bantuan sosial (Bansos) dari pemerintah, antara lain bantuan sembako, Program Keluarga Harapan (PKH), maupun Bantuan Langsung Tunai (BLT) minyak goreng.
"Saya hari ini meninjau bantuan yang telah disalurkan baik sembako, PKH, maupun BLT minyàk goreng. Sesuai perintah presiden bantuan ini diberikan tiga bulan sekaligus, makanya kita lihat dan tanya langsung apakah bantuan itu diterima masyarakat," ucap Menko Muhadjir Effendy, saat mengunjungi salah satu rumah warga di Belawan.
Kemudian, Menko Muhadjir bersama Gubernur Edy Rahmayadi dan Wali Kota Medan Bobby Afif Nasutioan juga bertemu dan berdialog dengan masyarakat di Kantor Camat Medan Belawan, Jalan Cimanuk Nomor 3. Muhadjir juga mengingatkan warga yang akan menerima bantuan, agar tidak mudah percaya pada oknum yang menjanjikan dapat mengurus bantuan dari pemerintah dengan meminta imbalan.
Baca juga: Gubernur Edy Rahmayadi Ungkap Penyebab Lambatnya Pembangunan Sport Center di Sumut
"Kesempatan ini saya juga mengingatkan bagi oknum jangan pernah mengambil haknya orang yang tidak mampu, mudah-mudahan apa yang menjadi target pemerintah dapat terpenuhi," katanya.
Usai dari Kantor Camat, Menko Muhadjir bersama Gubernur Edy dan Walikota Bobby melanjutkan kunjungan ke Kelurahan Belawan Bahari, Kampung Kurnia. Muhadjir juga menanyakan dan memastikan pada warga apakah telah menerima Bansos dari pemerintah.
Bagi warga yang belum menerima Bansos, Muhadjir meminta Kepala Lingkungannya untuk segera mendata kembali dan meminta warga untuk melengkapi data yang dibutuhkan dalam proses tersebut guna melengkapi persyaratannya.
Baca juga: Edy Rahmayadi Copot Dirut PD Aneka Industri dan Jasa, Kabiro Ekonomi: Itu Biasa
Bobby Nasution Singgung PKH
Wali Kota Medan Bobby Nasution menyinggung bantuan Kartu Program Keluarga Harapan (PKH) yang masih mengalami beberapa permasalahan di hadapan warga yang ada di kawasan Medan Belawan.
Menurut Bobby Nasution, banyak masyarakat khususnya di wilayah Medan Belawan yang belum menerima saldo PKH walaupun telah memiliki kartu tersebut.
"Masih ada beberapa masyarakat yang sudah menerima kartu tapi saldonya belum masuk dalam satu tahun belakangan ini pak," ungkap Bobby Nasution, saat meninjau penyaluran bansos bersama Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy di Kelurahan Bahari, Kecamatan Medan Belawan, Sabtu (16/4/2022).
Lanjutnya, Bobby mengatakan jika saat ini kuota program PKH di kota Medan mengalami pengurangan dari pihak kementerian.
"Untuk kuotanya ini agak berkurang khususnya dari Medan Belawan dari 11 ribu kuota kini tinggal 7600. Mudah-mudahan harapan kami bisa dikembalikan ataupun ditambah dari jumlah saat ini," ujarnya.
Sementara itu, usai melakukan peninjauan di lorong-lorong Kelurahan, Bobby Nasution kemudian diserbu oleh para ibu-ibu yang ternyata belum pernah mendapatkan bantuan baik PKH ataupun bansos Covid-19.
"Aku gak pernah dapat pak. Anak saya sekolah tapi gak pernah dapat KIP pak," teriak para ibu-ibu saat mendatangi Bobby di depan Kantor Kelurahan.
Terkait hal ini, Bobby juga mengingatkan kepada masyarakat bahwa ada beberapa syarat yang harus dipenuhi untuk mendapatkan bantuan PKH.
Kemudian, ia juga minta kepada warga untuk segera melakukan pendataan bagi masyarakat yang belum mendapatkan bantuan di kantor lurah.
"Yang dari pemerintah ada syarat-syaratnya seperti harus ada anaknya yang sekolah. Nah kemudian yang ada kartu tapi dana bantuannya belum masuk bisa ke kantor lurah untuk mendata," tutur Bobby.
Beberapa warga mengeluhkan belum pernah mendapatkan bantuan apapun namun dirinya hanya terus diminta mengisi data.
"Udah bolak balik lah didata tapi gak pernah dapat. Beras satu kilo aja belum pernah didapat, ya semoga lah ini bisa dapat kan udah jumpa pak Bobby juga," pungkas Lastri, warga Kelurahan Medan Belawan.(tribun-medan.com)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Edy-Rahmayadi-dan-Bobby-Nasution-di-Belawan.jpg)