Barat Ketar-ketir, Ternyata Invasi Rusia ke Ukraina Bawa Misi 'Mulia' Harapan Banyak Negara
Rusia Vladimir Putin adalah orang yang pertama kali menyatakan perang Rusia dan Ukraina.
TRIBUN-MEDAN.com - Perang Rusia dan Ukraina sudah berlangsung sejak Kamis (24/2/2022).
Presiden Rusia Vladimir Putin adalah orang yang pertama kali menyatakan perang Rusia dan Ukraina.
Saat itu, Presiden Rusia Vladimir Putin menyembutnya sebagai operasi militer khusus di Ukraina.
Baca juga: PILU Nasib Sirajuddin, Diusir Zaskia Gotik yang Sedang Hamil Anaknya, Istri Minta Pisah Ranjang
Akan tetapi serangan demi serangan yang diterima Ukraina lebih mirip perang.
Tidak heran kekejian Rusia itu mendapatkan respon negatif dari seluruh negara. Seperti sanksi dan beberapa hal lainnya.
Hal itu membuat Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengecam kebijakan Amerika Serikat (AS) dan Eropa.
Apalagi negara-negara Barat berjanji untuk mengirim lebih banyak senjata ke Kiev.
Selain itu, Lavrov menyatakan bahwa Moskow tidak akan menyerah pada tekanan dari luar negeri.
Baca juga: Aksi Tak Manusiawi Tentara Yahudi, Warga Palestina Dibombardir Saat Subuh, 25 Tewas Baru-baru Ini
Sebab operasi militer khusus di Ukraina punya tujuan. Apakah itu?
Baca juga: Pantas Israel Ngotot Rebut Al Aqsa, Ternyata Demi Kuil Suci Ini Disebut Tersembunyi di Bawah Masjid
Dilansir dari sputniknews.com pada Kamis (14/4/2022), Lavrov mencatat bahwa operasi militer khusus di Ukraina bertujuan untuk mengakhiri rencana AS untuk dominasi global.
“Operasi militer khusus kami dirancang untuk mengakhiri ekspansi sembrono dan arah sembrono menuju dominasi penuh oleh AS dan sisa negara-negara Barat di panggung dunia," ucap Lavrov.
"Dominasi ini dibangun dengan pelanggaran berat terhadap hukum internasional."
"Dan sesuai dengan beberapa aturan tidak jelass yang diberlakukan pada kesempatan tertentu", kata Lavrov dalam sebuah wawancara dengan penyiar Rossiya 24.
Lavrov juga mengkritik diplomat tinggi UE Josep Borrell atas pernyataan terbarunya, setelah diplomat UE itu mengatakan bahwa krisis di Ukraina harus diselesaikan melalui cara militer.
Bahkan Borrell juga mendesak negara-negara anggota blok itu untuk menyediakan senjata yang dimintanya kepada Kiev.
Baca juga: Keutamaan Sholat Tarawih Malam ke 16, Dijanjikan Allah Pahala yang Paling Diidamkan Dunia Akhirat
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Rusia-siap-permalukan-AS.jpg)