Wanita Disekap

SOAL Dugaan Penyekapan Gadis NTT di Tembung, Polsek Sebut Sempat Damai, Kini Mengadu ke Polda

Polisi telah menerima laporan dugaan penyekapan terhadap Katarina Kewa Tupen (21), seorang wanita asal NTT di Tembung.

TRIBUN MEDAN/HO
Kondisi Katarina saat dijemput di penampungan di Perumahan Griya Albania, Kecamatan Medan Tembun 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Polisi telah menerima laporan dugaan penyekapan terhadap Katarina Kewa Tupen (21), seorang wanita asal NTT di Tembung.

Kanit Reskrim Polsek Percut Seituan, Iptu Bambang Nurmiono mengatakan telah mendapatkan kabar permasalahan tersebut.

Namun, ia mengatakan tidak ada bentuk penyekapan yang terjadi di PT Mitra Asia Sehati di Perumahan Griya Albania, Kecamatan Medan Tembung.

"Penyekapan itu tidak ada. Jadi ada satu perusahaan di Medan bergerak di bidang jasa, adalah penyambung lidahnya siapa nggak tahu kita. Dapatlah kontrak orang untuk dibawa ke Medan dengan ketentuan sudah ada bukti perjanjiannya teken - teken semua," kata Bambang kepada Tribun-medan, Kamis (14/4/2022).

Ia mengatakan, kebetulan yang mau dikontrakan itu adalah Katarina.

Lalu berangkat lah dia dari NTT ke Kota Medan.

Lalu, sesampainya di Kota Medan terjadilah kesalahpahaman antara pihak penampungan dan gadis tersebut.

"Sampainya di Medan entah gimana ceritanya, terjadilah miskomunikasi, di situ lah dia ini nelpon keluarganya dan bilang kalau dia disekap," sebutnya.

Baca juga: Tips Cegah Tikus Masuk ke Mobil Kesayangan Anda

Baca juga: LIGA INGGRIS - Erik Ten Hag Masuk Man United, Ronaldo Tak Kriteria Pemainnya, Siap Dibuang?

Bambang mengatakan, singkat cerita keluarga Katarina mendatangi Polsek Percut Seituan untuk meminta bantuan, menjemput yang bersangkutan ke tempat penampungan.

"Datanglah keluarganya ini, lalu kita cek ke sana ternyata memang ada. Kalau dibilang penyekapan kok bisa dia menghubungi keluarga pakai handphonenya," ucap Bambang.

Lebih lanjut, ia mengatakan petugas dan pihak keluarga langsung mendatangi lokasi tersebut dan membawa Katarina dan pemilik PT Mitra Asia Sehati, Ahmad Yani Siregar.

"Kita amankanlah keduanya, kita bawa ke Polsek kan gitu. Katanya badannya dipukulin jatuh segala macam, pengakuan dari pihak penampungan tidak ada. Jatuh dari tangga," bebernya.

Bambang mengatakan, lantaran adanya pengakuannya dianiaya itu, polisi sempat menanyakan kepada keluarga Katarina apakah mau membuat laporan atau tidak.

Namun, keluarganya menolak dan memilih untuk berdamai.

"Ku tanya sama korbannya, kalian mau buat laporan apa nggak, tenyata nggak mau. Jadi berdamailah di kantor kita," ujarnya.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved