TRIBUNWIKI
DERETAN Penyanyi Wanita Era 80an Berdarah Batak, Ada yang Masih Eksis dan Awet Muda hingga Kini
Tak hanya penyanyi-penyanyi muda berdarah Batak yang meramaikan belantika musik Indonesia.
Banyak yang menyoroti paras wanita ini yang tetap tampil cantik di usia yang sudah tua, bahkan memiliki cucu. Bahkan penampilannya juga masih sangat stylish tak kalah dari anak muda jaman sekarang.
Banyak yang memuji pesona kecantikannya yang tak pudar bahkan disebut masih awet muda seperti saat dulu dirinya masih aktif di Televisi.
Banyak yang penasaran bagaimana dirinya merawat kecantikan wajah dan tubuhnya.
Banyak netizen yang menduga jika wanita ini melakukan operasi atau tanam benang seperti kebanyakan artis lainnya agar tak terlihat tua dan mengurangi kerutan di wajah.
Namun ia menyangkal, dirinya menyadari hal tersebut tak baik dilakukan dan dapat menganggu kesehatan.
Ia hanya menjalani beberapa aktifitas untuk merawat diri seperti perawatan ke salon kecantikan dan juga rutin olahraga dengan sang suami.
Biasanya ia rutin melakukan aktifitas lari di pagi hari, kemudian mengonsumsi buah-buahan dan sayuran.
Selanjutnya ia juga menuturkan jika mengurus dan bermain dengan semua cucunya juga membuatnya senang dan dapat menghilangkan rasa jenuh yang ia hadapi.
Baca juga: Deretan Aktris yang Lebih Memilih Pria Selingkuhannya daripada Suami Resminya
2. Diana Nasution
Diana Nasution (5 April 1958 – 4 Oktober 2013) adalah seorang pemeran dan penyanyi Indonesia keturunan Batak, Sumatera Utara.
Ia merupakan adik dari penyanyi Indonesia, Rita Nasution sekaligus ibu dari penyanyi dan musikus Indonesia, Marcello Tahitoe.
Pada sekitar tahun 1970-an, ia berduet dengan kakaknya, Rita Nasution dan membentuk Nasution Sisters yang cukup populer pada masa itu.
Tahun 1977, ia berduet dengan Melky Goeslaw dan berlaga di Festival Penyanyi Nasional dengan lagu Bila Cengkeh Berbunga dan Malam Yang Dingin.
Sayangnya, duet tersebut harus mengakui keunggulan Penyanyi Hetty Koes Endang yang tampil sebagai juara pertama, sedangkan mereka menjadi runner-up.
Walaupun demikian, lagu Bila Cengkeh Berbunga tampil sebagai juara pertama, mengungguli lagu Damai Tapi Gersang, namun pada akhirnya lagu Damai Tapi Gersang yang di bawakan oleh Hetty Koes Endang dan sang penggubah Ajie Bandi yang dipilih untuk mewakili Indonesia ke acara WPSF Tokyo 1977, dan menggondol Most Outstanding Performance.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/DERETAN-Penyanyi-Era-80an-Berdarah-Batak.jpg)