Perang Rusia Ukraina
BERTEMU Putin saat Rusia Invasi Ukraina, PM Imran Khan Dilengserkan, Ini Sosok Penggantinya
Shehbaz Sharif, 70, Pemimpin Oposisi di Majelis Nasional Pakistan, adalah adik dari PM tiga kali Nawaz Sharif dan bagian dari dinasti Sharif yang kaya
TRIBUN-MEDAN.COM - Nasib Imran Khan sebagai Perdana Menteri Pakistan di ujung tanduk setelah kelompok oposisi menyatakan mosi tidak percaya pada pemerintahan Imran Khan yang membawa Pakistan lebih condong pada China dan Rusia.
Parlemen Pakistan ( Majelis Nasional ) menggelar hari ini, Sabtu 9 April 2022, pemungutan suara untuk menentukan apakah Koalisi pemerintah yang dipimpin Pakistan Tehreek-e-Insaf (PTI) bisa mempertahankan mayoritas dari 342 kursi Parlemen.
Namun informasi yang berkembang Imran Khan dan partainya hanya bisa mendapatkan 144 suara di Parlemen dari 172 suara yang dibutuhkan untuk mempertahankan pemerintahan Imran Khan.
Sedangkan kelompok oposisi yang dipimpin partai Liga Muslim Pakistan-Nawaz (PML-N) diperkirakan sudah mengantongi 176 suara.
Sehingga pemimpin oposisi, Shehbaz Sharif, pemimpin partai Liga Muslim Pakistan-Nawaz (PML-N) bakal menggantikan Imran Khan.
Sebelum Parlemen Pakistan menggelar pemungutan suara menentukan masa depannya, Imran Khan secara terbuka menuding Amerika yang mensponsori penggulingan dirinya.
Imran Khan yang membawa Pakistan mendekat ke China dan nekat bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin di Moskow, 24 Februari 2022, saat Rusia menginvasi Ukraina.
Yang mengejutkan secara terbuka Imran Khan memuji kedaulatan musuh bebuyutan Pakistan, tetangganya, India yang tidak bisa didikte negara super power.
Sontak pernyataan terbaru ini membuat kubu oposisi semakin bulat melengserkan Imran Khan dan menyarankannya pergi ke India saja setelah tidak lagi menjabat PM Pakistan.
Sedangkan media-media India menjadikan pernyataan terbaru Imran Khan sebagai berita utama.
“Tidak ada negara adidaya yang dapat mendikte India,” kata Imran Khan seraya menambahkan bahwa tidak ada negara yang dapat melawan India ketika menolak untuk memihak dalam perang Rusia-Ukraina dengan alasan kepentingan rakyat.
“Para diplomat Uni Eropa terus menekan agar Pakistan bersuara menentang Rusia. Tapi mereka tidak berani mengatakan itu ke India karena India adalah negara yang berdaulat,” kata Imran Khan.
“Saya tidak bisa membiarkan orang mati untuk negara lain. Politik luar negeri kita harus berdaulat,” tegasnya.
“Amerika Serikat tidak senang dengan kunjungan saya ke Rusia,” kata Imran Khan.
Imran Khan mengumbar aib Amerika, mengatakan bahwa meskipun menjadi sekutu, negara barat melakukan 400 serangan pesawat tak berawak di Pakistan dan secara aktif berkonspirasi untuk menggulingkan pemerintahannya yang berkomplot dengan pihak oposisi.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Shehbaz-Sharif.jpg)