Pengembangan Holtikultura
Selain Food Estate, Pakpak Bharat Kini Satu-satunya Lokasi Pengembangan Holtikultura di Lahan Kering
Tim ADB menyatakan Pakpak Bharat dinyatakan sangat siap dan layak untuk dijadikan pengembangan holtikultura di lahan kering
Selain dari program Food Estate, program pengembangan holtikultura di Kuta Dame ini merupakan salah satu upaya Pemkab Pakpak Bharat untuk mensejahterakan masyarakat dari sektor pertanian. "Ini memang bukan kerja satu, dua atau tiga bulan. Ide ini bermula saat saya pulang dari Amerika Serikat beberapa waktu lalu. Karena Pakpak Bharat bagian dari Pemprov Sumut, maka saya bertemu dengan pak Gubernur Edy Rahmayadi dan pak Bahruddin Siregar. Kami diskusi banyak di bidang pertanian. Jadi inilah hasilnya saat ini." kata Bupati Franc Tumanggor.
TRIBUN-MEDAN.COM - Tim Transaction Technical Assistance (TRTA) ADB serta Kementerian Pertanian RI telah melakukan verifikasi lapangan terhadap kesiapan dan kelayakan lahan di kawasan Pakpak Bharat sebagai salah satu lokasi pengembangan proyek pengembangan holtikultura di lahan kering (Horticulture Development In Dryeland Areas Project-HDDAP) pada Kamis (7/4/2022).
Hasilnya, Tim ADB menyatakan wilayah Kabupaten Pakpak Bharat di antaranya Desa Kuta Dame, Kecamatan Kerajaan, dinyatakan sangat siap dan layak untuk dijadikan sebagai salah satu lokasi pengembangan proyek pengembangan holtikultura di lahan kering (Horticulture Development In Dryeland Areas Project-HDDAP).
Verifikasi lapangan meliputi beberapa kriteria di antaranta Permintaan Pasar, Integrasi Hulu-Hilir, Lokasi Baru non APBN, Luas Lahan, Status kepemilikan lahannya jelas dengan luasan 5–10 ha per desa untuk buah, sayur dan tanaman obat, dan 1 ha untuk florikultura.
Kemudian, terintegrasi dengan ketersediaan infrastruktur dan prasarana pendukung sistem perbenihan, transportasi dan sebagainya.
Hal itu adanya komitmen dari pemerintah daerah Kabupaten Pakpak Bharat yang mampu menyediakan lokasi baru yang berpotensi untuk memproduksi komoditas buah, sayur, tanaman obat dan florikultura.
Adapun tujuan dari Field Visit tersebut adalah melaksanakan kegiatan verifikasi lapangan yang telah dilakukan oleh Tim Enumerator (PT AETS) untuk survey baseline dan infrastruktur dan sumber daya air (November 2021) adalah melaksanakan kegiatan verifikasi lapangan terkait Hasil Draft Analisa TRTA Team. Lalu, menyiapkan hasil verifikasi lapangan guna mendukung pelaksanaan Pre Fact Finding Mission ADB 11 – 26 April 2022.
Proyek pengembangan Holtikultura ini nantinya diharapkan bisa secara otomatis meningkatkan Indeks Pertanian seiring juga meningkatkan perekonomian masyarakat serta meningkatkan daya saing wilayah tersebut.
Sementara akselerasi pengembangan dan peningkatan produksi dari proyek pengembangan Holtikultura ini adalah mengurangi impor, meningkatkan ekspor memenuhi atau meningkatkan konsumsi dalam negeri dan khususya untuk kesejahteraan petani di Pakpak Bharat.
Andreas Adi Ahas, salah satu TRTA ADB, mengatakan secara garis besar bahwa verifikasi ini sangat penting dilaksanakan karena proyek ini dirancang mengandalkan partisipasi masyarakat mulai dari perencanaan, penentuan komoditas, sehingga kami menilai partisipasi masyarakat sangat antusias.
"Begitu juga antusias dari Pemkab Pakpak Bharat, pemerintah desa hingga Pemprov juga sangat besar, sehingga lokasi Kuta Dame sangat layak dan hasilnya akan dilaporkan langsung kepimpinan," katanya.
"Penentuan lokasi pengembangan holtikultura oleh pihak Kementerian Pertanian RI sangat beralasan karena lokasi dan kesiapan lahan termasuk kesiapan pemerintah juga sangat siap, dan pada tanggal 19- 22 April nanti, pimpinan kami dari Manila dan Italia juga akan datang ke lokasi ini untuk melihat secara langsung,"ujarnya.
Di lokasi yang sama, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Holtikultura Pemprovsu Bahruddin Siregar memuji kepemimpinan Bupati Pakpak Bharat Franc Bernhard Tumanggor sebab proyek pengembangan holtikultura ini tidak bisa didapatkan oleh semua Kabupaten dan Kota bahkan Kabupaten Pakpak Bharat merupakan salah kabupaten bisa mendapatkan kesempatan pertama sekali.
"Kabupaten Pakpak Bharat bisa mendapatkan kesempatan ini berkat dari hasil koordinasi yang luar biasa yang dilakukan oleh Bupati Pakpak Bharat dengan Kementerian Pertanian RI. Walaupun kabupaten ini di Penghujung tetapi bisa mendapatkan kesempatan pertama" ungkapnya.
Sementara, Bupati Pakpak Bharat Franc Bernhard Tumanggor mengatakan selain dari program Food Estate, program pengembangan holtikultura di Kuta Dame ini merupakan salah satu upaya Pemkab Pakpak Bharat untuk mensejahterakan masyarakat dari sektor pertanian.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Holtikultura-pakpak-bharat.jpg)