Breaking News

Kompor Listrik

PLN Gencar Promosikan Kompor Listrik, Benarkah Bermanfaat Bagi Pengguna dan Negara?

PLN gencar mempromosikan kompor listrik karena diklaim bermanfaat bagi penggunanya dan negara

Editor: Array A Argus
HO
PT PLN mengkalim penggunaan kompor listrik bermanfaat bagi penggunanya dan negara 

TRIBUN-MEDAN.COM,MEDAN- PT PLN gencar mempromosikan kompor listrik, sebagai bagian dari upaya mendukung transisi energi impor ke domestik.

PLN mengklaim, bahwa penggunaan kompor listrik ini punya beragam keunggulan dan manfaat bagi pengguna dan negara.

Executive Vice President Komunikasi Korporat dan CSR PLN Agung Murdifi mengatakan, PLN sangat merekomendasikan penggunaan kompor induksi di dapur rumah tangga karena lebih aman, mudah, dan efisien. 

Sejumlah keunggulan menggunakan kompor induksi, yang pertama adalah lebih praktis sebab pengguna kompor listrik tidak perlu menukar tabung LPG ketika habis.

Baca juga: Dukung Penggunaan Kompor Induksi, PLN Promo Diskon Tambah Daya hingga 5500 VA

"Kompor ini bekerja ketika alat masak diletakkan di atas kompor, lalu arus listrik bolak-balik dilewatkan dari dalam badan kompor melalui gulungan kawat.

Panas yang dihasilkan langsung dialirkan ke alat masak, sehingga ketika bersentuhan dengan anggota tubuh tidak terasa panas dan relatif aman dan sisi waktu memasak juga lebih cepat karena kompor induksi memungkinkan penyebaran panas yang lebih merata ketimbang kompor gas sehingga hemat waktu," katanya, Kamis (7/4/2022).

Lanjut Agung, untuk keunggulan kompor induksi adalah lebih aman, kompor tersebut tidak menimbulkan api dan asap sehingga risiko menimbulkan kebakaran jauh lebih kecil, selain itu juga tidak ada potensi ledakan akibat bahan bakar.

Baca juga: Biaya Lebih Hemat, PLN Sarankan Masyarakat Beralih ke Kompor Listrik

"Kompor induksi yang tanpa api dan asap juga lebih sehat bagi penggunanya sebab tidak menghasilkan emisi, selain itu juga ramah terhadap anak-anak karena lebih aman," ungkap Agung.

Dari sisi penggunaan, kompor induksi juga lebih murah dibandingkan dengan kompor LPG. 

Hasil uji coba menunjukkan, rumah tangga kecil rata-rata mengkonsumsi 11,4 kg LPG subsidi dengan biaya Rp 79.400 per bulan setelah disubsidi pemerintah sebesar Rp 125.400, sehingga total biaya yang dibutuhkan untuk memasak menggunakan LPG mencapai Rp 204.800 per bulan.

Sedangkan biaya yang dibutuhkan untuk memasak menggunakan kompor induksi sebagai berikut, harga listrik tanpa subsidi 1 kWh Rp 1.444,7 sedangkan kebutuhan listrik per bulan sebesar 82 kWh, dengan begitu biaya yang dibutuhkan untuk masak per bulan menggunakan kompor induksi tanpa subsidi sebesar Rp 118.465 sehingga terdapat penghematan sekitar Rp 86.335 setiap bulan.

"Waktu masak yang lebih cepat akan membuat kompor listrik lebih hemat penggunaan energi daripada gas," kata Agung.

Tak hanya pengguna yang mendapat manfaat, negara juga memperoleh penghematan subsidi dan impor jika masyarakat beralih menggunakan kompor induksi. 

Dalam kajian PLN, untuk konversi sejumlah 300 ribu pengguna per tahunnya, akan dapat memberikan penghematan subsidi LPG sekitar Rp 450 miliar dan menekan biaya impor LPG sebesar Rp 220 miliar.

"Jika beralih menggunakan kompor induksi Indonesia juga akan mandiri energi sebab tanpa harus bergantung ke impor. Sebab selama ini kompor LPG sebagian besar penyediaan energinya masih impor," bebernya.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved