PDAM Tirta Sari
PDAM Tirta Sari Binjai Alami Defisit hingga Rp 11 Miliar
Direktur PDAM Tirta Sari Taufiq mengatakan, persoalan defisit yang terjadi, akibat banyaknya akumulasi piutang hingga tahun 2020 mencapai Rp11 Miliar.
Penulis: Satia | Editor: Randy P.F Hutagaol
TRIBUN MEDAN.com, BINJAI - Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Sari Kota Binjai, tahun ini mengalami kerugian atau defisit, Selasa (5/4/2022).
Direktur PDAM Tirta Sari Taufiq mengatakan, persoalan defisit yang terjadi, akibat banyaknya akumulasi piutang hingga tahun 2020 mencapai Rp11 Miliar.
Ditambah lagi ratio jumlah pegawai yang tidak seimbang dengan jumlah pelanggan.
"Pelanggan kita ada 13.000 SR, Pegawai 130 dengan Ratio 1 : 200. Hal ini jadi masalah yang semua orang juga sudah tau. Tapi begitupun, kami berupaya semaksimal mungkin untuk mengerahkan seluruh sumber daya yang ada dan tetap memberikan pelayanan air bersih bagi masyarakat Kota Binjai," ucapnya.
Berdasarkan informasi yang didapat, Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Sari mengalami rugi tahun berjalan 2020 sebesar Rp 34.963.501.78.
Akan tetapi, pada Tahun 2020, perusahaan ini mendapat modal sebesar Rp11.589.980.009.89 dan tahun 2019 sebesar Rp10.816.155.273,48.
Timbul kecurigaan publik, di mana modal yang dikucurkan membuat PDAM Tirta Sari malah mengalami kerugian.
Menurut Taufiq, penyertaan modal Pemerintah hingga tahun 2020 adalah akumulasi sejak sebelum dirinya menjabat sebagai Direktur PDAM Tirta Sari Kota Binjai.
"Penyertaan modal dari Pemerintah pusat memang sedang dalam tahap proses penghitungan penyerahan barang milik negara dari Kementerian PUPR Pusat," ungkapnya.
(wen/tribun-medan.com)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/PDAM-Tirta-Sari-Kota-Binjai.jpg)