Ramadhan 1443 Hijriyah
KISAH Santri Asal Thailand yang Tidak Bisa Puasa Bersama Keluarga sejak Pandemi Covid-19
Jika kebanyakan masyarakat yang tidak bisa berkumpul bersama keluarga di waktu ramadan karena tidak ada libur kerja, itu hal biasa.
Penulis: Anisa Rahmadani | Editor: Randy P.F Hutagaol
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Puasa Ramadan suatu momen yang akan lebih indah dilewati bersama keluarga.
Namun ada sebagian masyarakat yang tidak bisa berkumpul bersama keluarga karena berbagai macam alasan.
Jika kebanyakan masyarakat yang tidak bisa berkumpul bersama keluarga di waktu ramadan karena tidak ada libur kerja, itu hal biasa.
Namun bagaimana jika seorang anak perempuan yang masih sekolah kelas 2 SMA tidak bisa menjalankan ibadah puasa bersama keluarga karena jarak antar negara yang sangat jauh.
Misalnya saja Tuan Maria Tuan Besar, Siswa kelas 2 Madrasah Aliyah di Pesantren Raudatul Hasanah ini tidak bisa melaksanakan puasa bersama keluarga lantaran tempat tinggalnya berada di Negara Thailand.
Saat dijumpai Tribun Medan, Maria mengaku sedih karena selama empat tahun tidak pernah melaksanakan ibadah puasa bersama keluarga.
Selain itu Maria juga mengakui sudah dua tahun tidak pulang ke Negaranya karena pandemi Covid-19.
"Sedih tapi bagaimana kita harus kuat karena menuntut ilmu agar bisa mencapai cita-cita," Ucap Maria dengan mata yang mulai berkaca-kaca.
Dikatakan Maria pada saat lebaran nanti pun dirinya tidak akan bisa berkumpul bersama keluarga.
"Ongkos dan syarat-syarat naik pesawat itu susah jadi bakalan tinggal disini sampai tamat," tuturnya.
Diakui Maria juga bahwa selama ia menginjak dunia pesantren, dirinya belum pernah merasakan kunjungan wali murid seperti teman-temannya.
"Enggak pernah paling cuman lewat telpon paling kirim uang jajan aja. Sedih pasti ada tapi gak boleh buat orang tua khawatir, " terangnya.
Setiap mendapatkan telfon dari orangtuanya, Maria mengaku senang sekaligus sedih.
"Senang karena di telfon tapi sedih karena cuman bisa dengar kabar orang tua dari jauh dan cuman bisa berdoa saja semoga orang tua sehat disana," ceritanya.
Perempuan kelahiran tahun 2004 ini mengaku selama di Pesantren ada banyak suka duka yang dialaminya.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Tuan-Maria-Tuan-Besar_Ramadan.jpg)