Perang Rusia Ukraina

Percuma Nego Damai di Turki, Inggris Bocorkan Kelicikan Militer Rusia Serang Pelabuhan Mariupol

"Pasukan Rusia menyerang Nizhyn dan Chernihiv. Sebagian besar Chernihiv. Sekali lagi, sebagian infrastruktur sipil dihancurkan."

Editor: Salomo Tarigan
asiatimes
Pasukan RUsia 

TRIBUN-MEDAN.com - Rusian dan Ukraina sebenarnya telah melakukan negosiasi damai di Turki, 29 Maret lalu.

Vladimir Putin pun mengurangi penyerangan ke wilayah Ukraina.

Namun, Inggris masih menaruh curiga, Rusia masih akan menggempur Ukraina hingga invasinya berjalan sesuai harapan.

Baca juga: Eric Thohir Minta Maaf, Pertamina Naikkan Harga BBM Pertamax Berlaku Mulai 1 April 2022

Baca juga: Harga Pertamax Termahal Rp 13 Ribu Per Liter di Batam, Kenaikan Harga BBM Beda di Sejumlah Provinsi

Jet Tempur Rusia Eurofighter Typhoon
Jet Tempur Rusia Eurofighter Typhoon (HO)

 

Kementerian Pertahanan Inggris (MOD) memberikan penilaian intelijen terbaru tentang situasi di Ukraina pada Kamis (31/3/2022) pagi.

Analisis intelijen Inggris menyebut pertempuran sengit akan terjadi di pinggiran Ibukota Ukraina, Kyiv dalam beberapa hari mendatang.

MOD mengatakan, saat ini pasukan Rusia terus mempertahankan posisi di timur dan barat Kyiv meskipun ada penarikan sejumlah unit terbatas.

Baca juga: Kumpulan Ucapan Selamat Puasa Ramadhan dalam Bahasa Indonesia dan Inggris, Bisa Dibagikan di Medsos

Baca juga: DAFTAR Lengkap Harga BBM Pertamax Terbaru se-Indonesia Berlaku Per 1 April 2022, di Sumut Rp 12.750

Untuk itu, MOD menyebut pertempuran sengit kemungkinan akan terjadi dalam beberapa hari mendatang.

MOD juga melaporkan bahwa penembakan dan serangan rudal terus berlanjut di wilayah Chernihiv.

Padahal, pihak berwenang Rusia mengatakan, mereka akan mengurangi kegiatan militer mereka di sana, serta di sekitar Kyiv.

"Meskipun pernyataan Rusia menunjukkan pengurangan aktivitas militer yang dimaksudkan di sekitar Chernihiv, penembakan dan serangan rudal Rusia yang signifikan terus berlanjut," ujar pernyataan resmi MOD pada hari Kamis.

Kementerian pertahanan Inggris juga mengatakan bahwa pertempuran sengit terus berlanjut di kota pelabuhan Mariupol.

Ia menambahkan, kota itu tetap menjadi tujuan utama pasukan Rusia, namun pasukan Ukraina tetap mengendalikan pusat kota.

Dikutip dari Newsweek, prediksi intelijen Inggris itu tampaknya mendukung klaim yang dibuat Gubernur Oblast Chernihiv, Viacheslav Chaus kepada BBC pada hari Rabu.

Baca juga: Harga Pertamax Termahal Rp 13 Ribu Per Liter di Batam, Kenaikan Harga BBM Beda di Sejumlah Provinsi

Dalam pernyataannya di BBC, Chaus mengatakan Rusia tidak menepati janjinya dan bahwa serangan terus berlanjut.

"Pasukan Rusia menyerang Nizhyn dan Chernihiv. Sebagian besar Chernihiv. Sekali lagi, sebagian infrastruktur sipil dihancurkan."

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved