Berita Tokoh

Deretan Jenderal Wanita dari Tanah Batak, Perwira Tinggi Berprestasi di TNI AD

Para wanita yang mengemban jabatan di TNI AD tersebut ada yang berasal dari Sumatera Utara dan berdarah batak.

Penulis: Tria Rizki |
HO / Tribun Medan
Jenderal Wanita Berdarah Batak 

TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN – Jabatan tinggi di TNI AD biasanya dijabat oleh pria, namun di masa kini sudah ada beberapa wanita yang mengemban jabatan tersebut.

Para wanita yang mengemban jabatan di TNI AD tersebut ada yang berasal dari Sumatera Utara dan berdarah batak.

Para perwira tinggi wanita tersebut berpangkat Brigadir Jenderal TNI. Brigadir Jenderal adalah pangkat termuda setelah Mayor Jenderal, Letnan Jenderal dan Jenderal.

Selain berprestasi di kesatuanya mereka juga ada yang berhasil menjadi Wakil Gubernur Sumatera Utara, saat masih aktif menyandang pangkatnya.

Tak hanya itu, mereka sukses di berbagai bidang dan ada yang tercatat dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) memiliki total kekayaan hingga ratusan juta.

Berikut Tribun Medan suguhkan tokoh Jenderal TNI-AD Wanita yang berdarah Batak miliki segudang prestasi :

1. Tama Ulinta beru Tarigan

Brigjen TNI Tama Ulinta Br Tarigan SH, MKN menjabat Kepala Pengadilan Militer (Kadilmilti)
Brigjen TNI Tama Ulinta Br Tarigan SH, MKN menjabat Kepala Pengadilan Militer (Kadilmilti) (TRIBUN MEDAN/VICTORY HUTAURUK)

Brigadir Jenderal TNI (Purn.) Dr. Tama Ulinta br Tarigan, S.H, M.Kn yang sering disapa Tama lahir di Medan (3 Maret 1965, adalah seorang Purnawirawan TNI-AD dengan jabatan terakhir sebagai Hakim Agung Republik Indonesia.

Setelah menyelesaikan studinya di sekolah, Tama melanjutkan Pendidikan ke jenjang perguruan tinggi di Universitas Sumatera Utara (USU) dengan jurusan hukum yang lulus tahun 1988.

Mendapatkan gelar sarjana hukum, dia pun mendaftarkan diri ke Sekolah Perwira Wajib Militer (sekarang Sekolah Perwira Prajurit Karier Tentara Nasional Indonesia), setelah dua tahun dia dilantik sebagai Letnan Satu periode 9 Februari 1990.

Awal karir militernya menjabat sebagai Anggota Kelompok Bantuan, Penasihat, dan Penyuluhan Hukum di bagian kehakiman Komandp Daerah Militer I/Bukit Barisan.

Selang tiga tahun kemudian, Tama pindah tugas dengan menjabat sebagai Kepala Urusan Tata usaha dan Administrasi di Mahkamah Militer Medan dan pernah menjalani kurses di bidang olah perkara selama beberapa bulan setelah pindah tugasnya.

Karirnya semakin bersinar pada tahun 1996 dengan menjabat sebagai Kepala Kepaniteraan di Mahkamah Militer Medan, dan Kepala Urusan Administrasi Perkara di Mahkamah Militer Tinggi Medan.

Empat tahun kemudian, dia melanjutkan pendidikannya di Sekolah Peralihan Perwira bidang hukum untuk mempersiapkan naik jabatannya.

Tama berhasil naik jabatan menjadi Hakim Militer di Pengadilan Militer Medan tahun 2002,Wakil Kepala Pengadilan Militer hingga naik jabatan menjadi letnan kolonel tanggal 1 April 2008, dan Kepala Pengadilan Militer Jakarta tahun 2012.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved