Rusia vs Ukraina

Kenapa Rusia-Ukraina Belum Damai? Menlu Ukraina: Ada 'Otoritas' Sulit Digambarkan di Balik Kremlin 

Sudah 18 hari Rusia invasi Ukraina. Kedua negara belum membuat kemajuan dalam menyepakati gencatan senjata

Editor: AbdiTumanggor
Mikhail KLIMENTYEV / Sputnik / AFP
Potret Presiden Rusia Vladimir Putin (kiri) dan pendiri USM Holdings Alisher Usmanov (kanan) melihat pusat kendali bengkel baru yang memproduksi besi briket panas di Lebedinsky Mining and Processing Combine (Metalloinvest MC LLC) di Wilayah Belgorod, tahun 2017 lalu. 

Ketika kesepakatan gencatan senjata belum tercapai, Dmytro Kuleba bersumpah: "Ukraina belum menyerah, tidak menyerah, dan tidak akan pernah menyerah."

Namun, Kuleba menambahkan, dia akan tetap siap untuk bertemu lagi dengan Lavrov "dalam format yang sama jika ada prospek atau diskusi substansial dan untuk mencari solusi".

"Kami siap untuk diplomasi, kami mencari keputusan diplomatik, kami pergi dengan dedikasi, mengorbankan diri kami sendiri, untuk mempertahankan tanah kami, rakyat kami, dalam menghadapi agresi Rusia," ujarnya.

Kuleba menggambarkan pertemuan dengan Lavrov sangat "rumit" karena Menteri Luar Negeri Rusia membawa "narasi tradisional" ke meja perundingan. Lanjut Kuleba ada "otoritas" yang sangat sulit digambarkan di balik keputusan Kremlin Moskwa. 

Presiden Joe Biden Tak Mau Terprovokasi untuk Perang Dunia Ketiga, Tapi.......

Di lain sisi, Presiden Amerika Serikat Joe Bident menegaskan telah siap jika terjadi perang dunia ketiga tetapi bukan di Ukraina. Alasan pertama Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden yaitu jika NATO diserang.

Tetapi Biden tak mau ambil risiko jika harus memulainya dengan menghadapi Rusia di Ukraina. Hal itulah yang membuatnya menolak untuk menerapkan zona larangan terbang di langit Ukraina.

“Saat kami memberikan dukungan ke Ukraina, kami akan melanjutkan untuk berdiri tegak dengan sekutu kami di Eropa dan mengirin pesan yang jelas, bahwa kami akan membela setiap jengkal wilayah NATO,” ujar Biden di Philadelphia, Jumat (11/3/2022), seperti dikutip dari Bloomberg.

“Jika mereka bergerak sekali, kami akan merespons, memang itu Perang Dunia III. Tapi kami memiliki kewajiban suci di wilayah NATO,” lanjut Biden.

Biden menegaskan kembali bahwa AS tidak akan mengambil risiko dengan pertempuran melawan Rusia di Ukraina, termasuk tak akan menerapkan zona larangan terbang.

“Kami tak akan berjuang pada Perang Dunia III di Ukraina,” kata Biden di depan Partai Demokrat.

Biden juga menolak tawaran untuk menutup langit di atas Ukraina. Sebelumnya di depan kongres, Komandan Militer AS mengatakan, bisa menembak jatuh pesawat Rusia di langit Ukraina jika zona larangan diberikan.

“Jangan seperti anak-anak. Apa pun yang Anda katakan, itu akan menjadi Perang Dunia III, OK?” kata Biden.

Sebelumnya, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan jajarannya terus meminta agar AS dan NATO untuk menerapkan zona larangan terbang di atas langit Ukraina.

Menurut Zelensky, hal itu bisa melindungi Ukraina dari usaha Rusia melakukan serangan udara dan pengeboman. Tetapi, AS dan NATO menegaskan tak akan memuluskan permintaan tersebut. Karena jika melakukan hal itu berarti telah mendeklarasikan peperangan dengan Rusia.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved