TRIBUNWIKI
Tradisi Martumba Masyarakat Batak Toba, Ungkapan Hati Lewat Tari & Nyanyian, Berikut Unsur-unsurnya
Martumba merupakan sebuah perlambangan, ungkapan hati masyarakat Batak Toba yang dikemas dalam tari dan nyanyian serta musik
Penulis: Maurits Pardosi | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN-MEDAN.com, TOBA – Dalam tradisi masyarakat Batak Toba, tradisi Martumba sudah dikenal sejak ratusan tahun lalu.
Martumba merupakan hasil karya seni dan sekaligus folklore masyarakat Batak.
Dalam Martumba, nyanyian dan tarian berjalan sekaligus serta dilengkapi dengan iringan musik.
Pada umumnya, Martumb dikenal sebagai karya seni yang digunakan seabgai hiburan.
Walau hiburan, Martumba merupakan sebuah perlambangan, ungkapan hati masyarakat Batak Toba yang dikemas dalam tari dan nyanyian serta musik yang memperlihatkan semangat perjuangan, permohononan dan ungkapan hati.
Baca juga: Hutan Keramat Indonesia, Penghuninya Perempuan Tanpa Busana, Warga Masih Jalani Tradisi Ini
Walau hiburan, Martumba ini harus memilki pesan atau berita bagi penonton yang hadir.
Sehingga, Martumba adalah seni budaya Batak Toba sebagai hiburan rakyat berupa paduan antara nyanyian, tairan, musik, dan pakaian dengan ragam fungsi seperti perlambangan, permohonan, ungkapan hat, penyampai berita, pesan, dan sebagai olahraga ceria.
Semua fungsi tersebut menyatu harmonis.
Dari sejumlah sumber yang diperoleh tribun-medan.com, Martumba ini telah dikenal masyarakat Batak Toba sejak tahun 1930-an di kawasan Tapanuli Utara.
Martumba ini dilaksanakan saat bulan purnama.
Dan pada saat itu beragam kegiatan dilakukan masyarakat Batak Toba dari berbagai jenjang umur di halaman rumah.
Misalnya, kaum ibu sedang menganyam (dalam Bahasa Batak Toba mangaletek), kaum muda menumbuk pandan (manduda bayon) sebagai materi tikar dan beragam kegiatan lainnya.
Pada saat bulan purnama tersebut, sesekali para gadis bernyanyi.
Kesempatan tersebut juga digunakan para lelaki berkenalan dengan para gadis yang tengah berada di tengah halaman rumah.
Mereka berkenalan, berbagi cerita dan cita, hingga timbul sebuah kesepakatan menikah.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Suasana-Martumba-saat-kaum-muda-menari.jpg)