Pembunuhan
Akhirnya Pembunuhan Mahasiswa 9 Tahun Lalu Terungkap, Berawal dari Mobil Gadaian!
Kasus pembunuhan Galau Wahyu Utama (20), akhirnya terungkap setelah sembilan tahun berlalu.
Arif dan Rofik mengaku tak mengenal Galau. Mereka pertama kali bertemu saat Arif beralasan akan membeli rumah milik keluarga Galau di Kecamatan Kaliwates.
Arif yang menghubungi pemilik rumah, kemudian ditemui Galau sebagai perwakilan keluarga.
“Kebetulan di Kaliwates ada rumah dijual, kemudian pelaku memprediksi bahwa penjual rumah itu orang kaya dan punya kendaraan,” terang AKBP Hery.
“Kemudian pelaku beralasan mengajak korban bertemu dengan bosnya yang akan membeli rumah itu,” imbuhnya.
Pelaku kemudian menaiki mobil korban. Ketika di dalam kendaraan, Arif yang duduk di kursi belakang, mencekik leher korban.
Sementara, Rofik yang duduk di jok depan, memegang tangan dan kaki korban agar tak melawan.
Keduanya lalu membuang dan membakar jasad Galau di sebuah lahan kosong di Jalan M Yamin, Kecamatan Kaliwates pada 26 Februari 2013.
Usai melakukan aksinya, Arif kemudian membawa pulang mobil Honda Jazz milik korban ke rumahnya.
Mobil itu lalu diparkir dan ditutupi menggunakan selimut.
Kepada orang tua dan tetangga, Arif mengaku mendapatkan mobil itu dari hasilnya bekerja.
Untuk menghilangkan jejak, ia pun mengganti pelat nomor mobil dan tetap tinggal di Jember.
Baru pada 2015 Arif merantau ke Bali dan menjadi terapis pijat.
Diketahui, tak adanya saksi mata membuat kasus pembunuhan ini baru terungkap sembilan tahun kemudian.
“Sebelumnya, penyidik mengalami beberapa kendala, seperti tidak adanya saksi saat peristiwa terjadi di tempat kejadian,” kata Hrry.
Motif Pembunuhan
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/pembunuhan-mahasiswa-Universitas-Jember.jpg)