Berita Medan
Bus Trans Metro Deli Masih Gratis, Sopir Angkot Tak Terima dan Minta Menantu Presiden Bertindak
Mereka mengeluh mengalami penurunan omzet hingga lebih dari 50 persen lantaran masyarakat lebih memilih untuk menaiki bus Trans Metro Metro Deli
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Tarif gratis yang diberlakukan oleh bus Trans Metro Deli sejak November 2020 untuk meringankan beban warga Medan ternyata tak disukai sopir angkot.
Mereka mengeluh angkot mereka mengalami penurunan omzet hingga lebih dari 50 persen lantaran masyarakat lebih memilih untuk meFnaiki bus Trans Metro Medan.
Padahal diketahui angkot di Medan tidaklah aman bagi warga, karena sopirnya kerap ugal-ugalan yang menyebabkan penumpangnya tewas, seperti kejadian yang ditabrak kereta api.
Tak hanya itu, ada juga sopir angkot yang mengacungkan kunci roda mengejar pengemudi lain. Kemudian pengemudi yang menabrak ojol kabur dan juga sopir angkot yang pakai narkoba.
Para sopir yang merasa kalah bersaing dengan bus Trans Metro Deli ini pun melakukan aksi unjuk rasa pada Senin (14/2/2022) lalu.
sopir menggunakan 10 unit angkot melakukan pemasangan spanduk seruan aksi penolakan bus BTS Trans Metro Deli gratis di simpang Amplas, Simpang Kampung Lalang Pinang Baris, dan Simpang Bundaran USU.
Kemudian pada Selasa (15/2/2022), hal serupa juga telah dilakukan di Simpang Pos dan pangkalan angkot di RSUP Adam Malik dan pada Rabu (16/2/2022) sopir angkot juga telah memasang spanduk seruan aksi di Simpang Bundaran SIB, Terminal Belawan, dan Pangkalan Angkutan Kita Medan.
Dalam puncak aksi demo di Depan Kantor Wali Kota Medan, Senin (21/2/2022), puluhan sopir angkot mogok untuk menarik penumpang untuk menyampaikan aspirasinya.
"Kita ingin Bus Trans Metro Deli ini dibuat berbayar dan kami ingin agar dibuat feeder pengumpan, jangan hanya mereka saja yang ditolong sementara ribuan angkot ini mati," ungkap Ketua Kesatuan Sopir Pemilik Kendaraan (KESPER) Israel Situmeang.
Dimaksud Israel, jika sopir angkot dijadikan pengumpan ke Bus Trans Metro Deli dan berbayar, maka pihak sopir angkot dapat sejalan dengan bus Trans Metro Deli.
"Mereka jangan melintasi jalan kami. Mereka melintasi protokol aja kami yang mengumpan sama mereka, jadi balance dia. Sejauh ini masih leluasa mereka karena tidak berbayar," tuturnya.
Sementara itu, pihak Organda maupun Kesper juga sejauh ini telah berkoordinasi dengan KPPU dan Dishub Medan namun belum ada tanggapan yang berarti.
"KPPU harus bertindak tegas terhadap pelanggaran bus Trans Metro Deli dan juga Kemenhub RI jangan mempertontonkan persaingan usaha yang tidak sehat antar sesama pengusaha angkutan penumpang," pungkas Israel.
Jawaban Bobby Nasution
Unjuk rasa sopir angkot di depan Kantor Wali Kota Medan, Senin (21/2/2022) akhirnya direspons Wali Kota Medan Bobby Nasution.
Mendatangi para aksi massa di pelataran kantor, Bobby yang juga didampingi oleh Kadis Perhubungan Kota Medan turut mendengar beragam keluhan dan aspirasi para sopir yang keberatan pengoperasian bus Trans Metro Deli sejauh ini masih gratis.
"Bus BTS ini memang angkutan yang diberikan pemerintah yang difasilitasi oleh kementerian perhubungan. Oleh karena itu, saya akan menindaklanjuti apa yang telah disampaikan oleh teman-teman. Setelah ini saya akan surati langsung atas nama Wali Kota Medan untuk bersurat ke Kementerian Perhubungan," ungkap Bobby.
Dikatakan mantu Presiden RI ini, tarif bus Trans Metro Deli seharusnya sudah mulai berlaku sejak awal tahun.
Namun begitu, Bobby berencana akan turut berkomunikasi langsung dengan pihak Kementerian Perhubungan.
"Sebenarnya tarif yang sudah berlaku itu per awal tahun ini. Ini harusnya sudah bertarif untuk bus Trans Metro Deli. Nanti akan kami surati lagi, apabila kalau perlu saya minta pak Dishub atau saya langsung kesana bersama perwakilan Sopir untuk ikut," ujarnya.
"Sama-sama kita dengarkan apa kendala ataupun persoalan kenapa belum ditetapkan tarif hingga hari ini," lanjut Bobby.
Sementara itu, Bobby juga menekankan kepada para sopir bus untuk tidak melakukan aksi anarkis kepada sesama sopir di lapangan.
Ia berjanji akan membantu untuk memfasilitasi para sopir bus kepada Kementerian Perhubungan untuk mengetahui penyebab belum berlakunya tarif bus Trans Metro Deli di kota Medan.
"Jangan ada sentimen kepada teman-teman di lapangan. Jangan pula lihat sopir BTS ada tindakan anarkis, jangan, kita sama semua. Bukan salah teman-teman di lapangan, namun ini hanya kebijakan dari pemerintah saja. Jadi tahan diri nanti kami yang akan fasilitasi," ucapnya.
(cr13/tribun-medan.com)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/bus-trans-metro-deli-dapat-keistimewaan.jpg)