Berita Langkat

PULUHAN Warga Nginap di Gedung DPRD Langkat, Minta Selesaikan Masalah Pembangunan Pembangkit Listrik

Puluhan warga Desa Kuta Gajah dan Lau Damak, Kecamatan Bahorok bermalam di Gedung DPRD Kabupaten Langkat, Stabat, Rabu (16/2/2022).

Penulis: Satia | Editor: Randy P.F Hutagaol
TRIBUN MEDAN/HO
Puluhan warga Desa Kuta Gajah dan Lau Damak, Kecamatan Bahorok bermalam di Gedung DPRD Kabupaten Langkat, Stabat, Rabu (16/2/2022). 

TRIBUN MEDAN.com, STABAT - Puluhan warga Desa Kuta Gajah dan Lau Damak, Kecamatan Bahorok bermalam di Gedung DPRD Kabupaten Langkat, Stabat, Rabu (16/2/2022).

Kedatangan mereka menginap di gedung dewan untuk menyampaikan aspirasinya kepada perwakilan rakyat tersebut.

Menurut warga, pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTM) berdampak buruk bagi lingkungan.

Begitu adanya pembangunan PLTM, pertanian warga terendam banjir.

Peringeten Kacaribu (45) mengatakan, pembangunan pembangkit listrik tersebut dilakukan oleh PT Thong Langkat Energi (TLE).

Karena pembangunan itu, banyak tanaman sawit milik warga terendam banjir dan membuat produktifitas menurun.

Bahkan, lebih parahnya kata dia juga ada tanaman yang mati akibat terendam banjir dampak dari pembangunan tersebut.

"Sekitar tiga puluh hektar kebun sawit milik warga terendam banjir. Akibatnya produktifitas hasil menurun, dan tanaman palem juga banyak yang mati," ucapnya.

Ia mengatakan, kejadian ini sudah dua bulan berjalan.

Selama itu, sambungnya tidak ada itikad baik dari perusahaan yang membangun pembangkit listrik itu untuk menyelesaikan permasalahan kepada warga.

"Permasalahan yang mereka hadapi tersebut sudah berjalan sekitar dua bulan," katanya.

Segala macam usaha, kata dia sudah ditempuh oleh warga, akan tetapi, tidak membuahkan hasil. Karena itu, pihaknya meminta kepada anggota DPRD untuk membantu menyelesaikan masalah warga.

"Berbagai upaya sudah ditempuh untuk mendapatkan hak warga, melalui Kepala Desa, Kepala Kecamatan hingga akhirnya ke DPRD ini," ujarnya.

Selain itu, bendungan yang dibangun oleh perusahaan tersebut juga mengakibatkan air sungai tidak mengalir dengan baik.

"Bendungan yang dibangun perusahaan pembangkit listrik itu, menyebabkan air Sungai Wampu tak mengalir sebagaimana mestinya. Genangannya bahkan mencapai beberapa kilometer dan membuat aliran sungai semakin melebar," jelasnya.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved