Dua Santriwati Ngaku Diculik dan Dirudapaksa, Polisi Temukan Kejanggalan, Ternyata Kabur Tak Betah
Dua santriwati hilang dari Pondok Pesantren menghebohkan warga Wangon, Kabupaten Banyumas. Santriwati ini telah bersama dengan orangtuanya.
Editor:
Tommy Simatupang
eva.vn
Seorang anak terus menangis di dalam kereta dan membuat penumpang curiga. Setelahnya, ayahnya mengajaknya masuk ke toilet selama 20 menit tidak keluar.
Motif cerita bohong itu, karena keduanya tidak betah berada di ponpes.
Padahal, keduanya telah mulai mondok sejak 1 Juli 2021 silam.
Keduanya berhasil kabur melalui pintu belakang ponpes pada Kamis (20/1/2022).
"Sudah dapat dipastikan bahwa mereka hanya mengarang cerita, motifnya tidak betah di ponpes," katanya.
Polres Banyumas menyerahkan permasalahan kedua santriwati kepada pihak keluarga, menimbang mereka masih di bawah umur.
Baca juga: Akui Sedih Sang Adik Akan Menikah, Ayu Ting Ting Blak-blakan Minta Syifa Asyifa Lakukan Ini
Baca juga: SOSOK Valentino Alfa Tatareda, Kapolrestabes Medan, Berpengalaman di Bidang Lalu Lintas & Reserse
(*/tribun-medan.com)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/ilustrasi-penculikan-anak.jpg)