Penutupan Objek Wisata

Pemandian Bah Damanik di Simalungun Resmi Ditutup Sementara Karena Alasan Ini

Pemandian Bah Damanik yang terkenal dengan birunya air di lokasi pemandian resmi ditutup sementara waktu

Penulis: Alija Magribi | Editor: Array A Argus
TRIBUN MEDAN/DANIL SIREGAR
Sejumlah wisatawan menikmati suasana objek wisata Pemandian Bah Damanik, Simalungun, Minggu (14/2/2021). Wisata pemandian tersebut menjadi salah satu pilihan utama masyarakat untuk memanfaatkan liburan Imlek. 

TRIBUN-MEDAN.COM,SIMALUNGUN- Pemandian Bah Damanik, yang berada di Huta Lama, Kelurahan Sarimatondang, Kecamatan Pematang Sidamanik, Kabupaten Simalungun sudah ditutup nyaris setengah tahun.

Adapun penyebabnya adalah konflik masyarakat.

Seorang warga sekitar mengatakan, pemandian yang menjadi primadona di kawasan Kebun Teh Sidamanik ini sudah tutup sejak bulan Juli 2021.

"Sudah sejak bulan Juli tutup, bang," kata warga yang tinggal di dekat pintu masuk Pemandian Bah Damanik, Minggu (16/1/2021).

Karena lokasi pemandian ditutup, tak sedikit pengunjung yang terkecoh.

Pemandian Bah Damanik
Pemandian Bah Damanik (TRIBUN MEDAN/SATIA)

Seperti halnya Hasby asal Medan.

"Enggak tahu kita udah ditutup. Nggak ada pengumumannya. Mudah mudahan bisa dikelola lebih profesional ya. Jadi bisa tahu kabar terbaru. Kalau sekarang cari tempat lain ajalah," katanya.

Berkaitan dengan penutupan pemandian mata air Bah Damanik, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Simalungun, Fikri Damanik pun membenarkannya.

Saat ini pemerintah masih berupaya memediasi masyarakat bertikai.

"Memang saat ini sedang ditutup karena konflik antara masyarakat dengan ahli waris. Teknisnya seperti apa kita belum pegang datanya," ujar pria yang sebelumnya merupakan Camat Ujung Padang ini.

Objek wisata pemandian Bah Damanik di Pematang Sidamanik yang akan dipantau ketat petugas, Sabtu (17/7/2021).(TRIBUN MEDAN/ALIJA MAGRIBI)
Objek wisata pemandian Bah Damanik di Pematang Sidamanik yang akan dipantau ketat petugas, Sabtu (17/7/2021).(TRIBUN MEDAN/ALIJA MAGRIBI) (TRIBUN MEDAN/ALIJA MAGRIBI)

Saat ini, Pemkab Simalungun, ujar Fikri, sedang masih mencari jalan keluar yang adil untuk antar-warga.

Namun, pemerintah tetap menekankan fokus pariwisata harus beriringan dengan penjagaan cagar budaya.

"Nah, kita sudah dalam tahapan memediasi. Namun memang benang merahnya belum ketemu. Yang penting upaya menjaga cagar budaya harus seiringan dengan program pariwisata," kata Fikri.

Konon, pemandian Bah Damanik dahulu merupakan pemandian para raja.

Baru-baru ini ratusan masyarakat Huta Lama menggelar ritual Maranggir.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved