STOK Beras jelang Nataru 2022, Ini Pernyataan Resmi Bulog Sumut

Perum Bulog Kanwil Sumatera Utara menjamin ketersediaan beras selama Natal dan Tahun Baru di Sumut.

TRIBUN MEDAN/DANIL SIREGAR
Pekerja mengangkut beras kedalam truk untuk disalurkan ke masyarakat yang terdampak PPKM, di Gudang Perum Bulog Kantor Wilayah Sumatera Utara, di Jalan Jemadi, Medan, Senin (26/7/2021). Bulog Sumut menyalurkan beras Bansos PPKM sebanyak 9.525.310 kilogram untuk 952.531 Keluarga Penerima Manfaat (KPM). 

STOK Beras jelang Nataru 2022, Ini Pernyataan Resmi Bulog Sumut

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Perum Bulog Kanwil Sumatera Utara menjamin ketersediaan beras selama Natal dan Tahun Baru di Sumut.

Hingga saat ini, Rabu (8/12/2021), stok beras Cadangan Beras Pemerintah (CBP) di gudang Bulog mencapai 10.467,57 ton.

Kepala Bulog Kanwil Sumut, Arif Mandu menyampaikan hampir semua stok bahan pokok sampai saat ini masih stabil terkecuali minyak goreng.

"Saya baru saja selesai rapat Kadisperindag Provinsi dan Kota/Kabupaten serta Satgas Pangan, disampaikan tadi oleh Kadisperindag bahwa stok pangan stabil semua kecuali minyak goreng," ujarnya saat dihubungi Tribun Medan, Rabu (8/12/2021).

Untuk ketersediaan stok lainnya, Ia menyampaikan, beras KOM tersedia 1.263,73 ton, gula pasir 269,48 ton, minyak goreng 2.627,4 L dan daging kerbau 7,25 ton.

Dikatakannya, adapun stok beras tersebut dipastikan akan aman sampai tiga bulan kedepan hingga bulan Februari.

"Beras dengan total sebanyak 11 ribuan ton tersebut pastinya cukup untuk kebutuhan sampai tiga bulan kedepan, " imbuhnya.

Tetapi untuk minyak goreng masih ada stok di beberapa titik pasar murah seperti Kabupaten Pak-Pak, Dairi dan Karo.

"Untuk pasar murah, distributor itu menyediakan 10 ribu liter per distributor dengan harga Rp 14 ribu per liter, untuk wilayah Kota Medan ditunggu saja waktunya Pasar Murah dari Disperindag nantinya, " tutupnya.

Waspadai Spekulan Dadakan jelang Nataru

Pemerintah Republik Indonesia (RI) resmi membatalkan PPKM Level 3 pada momen Natal dan Tahun Baru akhir bulan ini.

Pengamat Ekonomi Sumut Gunawan, kabar dari pemerintah yang tidak akan memberlakukan PPKM darurat level 3 selama Nataru akan mengubah ekspektasi terkait dengan laju tekanan inflasi di Sumut.

"Saya sebelumnya sangat optimis, dengan penurunan harga sejumlah kebutuhan pokok masyarakat seperti cabai merah dapat menjadi motor penyumbang deflasi bagi Sumatera Utara, " ujarnya, Rabu (8/12/2021).

Mengingat harga cabai merah saat ini berada dikisaran Rp 25 ribu hingga Rp 28 ribu per Kg. Setelah sempat mengalami kenaikan hingga mencapai Rp 50 ribu per kg di bulan November lalu.

Ia berharap dalam hal ini bahwa harga minyak goreng perlahan bisa turun dibulan Desember ini.

"Karena harga CPO belakangan juga mengalami penurunan. Sehingga harga minyak goreng bisa turun walau sedikit, " imbuhnya.

Harga tiket pesawat juga demikian, meskipun pada dasarnya harga tiket pesawat tetap berpeluang naik di Desember sekalipun tanpa ada PPKM level 3.

Akan tetapi kebijakan pembatalan PPKM tersebut akan membuat harga tiket pesawat naik lebih tinggi dari ekspektasi sebelumnya.

Lanjutnya, demikian juga untuk harga sumber protein seperti daging sapi, daging ayam, telur ayam maupun ikan segar.

"Jadi, saya semula yang melihat SUMUT justru lebih berpeluang mencetak deflasi di bulan ini, terpaksa harus diubah. Hilal kemunculan inflasi mulai terlihat, dan semua pihak khususnya TPID harus bersiap. Untuk komoditas cabai dan bawang, sejauh ini stok sangat memadai dan sangat mencukupi hingga tutup akhir tahun, " tuturnya.

Akan tetapi, Ia mengatakan kita harus waspada adanya potensi kenaikan harga, meskipun kalau harga naik memang tidak akan lama.

Karena begitu perayaan Nataru elesai, harga berpeluang untuk kembali ke posisi awal.

"Jadi sekali lagi saya berharap pemerintah, ataupun dinas terkait bekerja lebih ekstra untuk mengawasi perdagangan bahan makanan tersebut. Jangan sampai ada spekulan dadakan yang muncul dan memanfaatkan situasi ini, " tegasnya.

Ia juga menyampaikan kebijakan pembatalan PPKM level 3 tentunya baik bagi ekonomi kita.

Ekonomi bisa tumbuh, tetapi inflasinya tetap harus diredam.

"Saya melihat Sumut berpeluang untuk mencetak inflasi tidak lebih dari 0.28% sejauh ini di bulan desember 2022. Meskipun masih terlalu dini, masih ada 3 minggu lagi sisa hari di bulan Desember. Dan semuanya bisa berubah nanti, " tutupnya.

(cr9/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved