Materi Belajar Sekolah
5 Tokoh Pada Pertempuran Surabaya 10 November 1945, Bung Tomo hingga HR. Mangoendiprodjo
Berikut tokoh-tokoh pada Pertempuran Surabaya. Pertempuran Surbaya sebagai momen peringatan Hari Pahlawan.
Ia lahir pada 5 Januari 1905 di Sragen, Jawa Tengah dan wafat pada 13 Desember 1988 di Bandar Lampung.
RM Mohammad Mangoendiprojo berhasil memimpin pasukannya untuk mengambilalih aset pribadi orang- orang Belanda yang tersimpan di Bank Escompto senilai 100 juta gulden untuk perjuangan melawan Belanda dan Inggris.
Ia bersama pasukannya bergerak ke medan perang sebagai wakil Indonesia dalam kontak biro dengan pasukan Inggris di Surabaya.
Mohammad pernah berjuang sendirian ketika memasuki gedung menemui komandan pasukan Inggris dan mencegah pasukan Inggris yang menduduki gedung Bank Internatio.
Sementara itu, Brigjen Mallaby yang berada di luar gedung ditembak seorang pejuang yang kemudian memicu pertempuran 10 November.
Aubertin Walter Sothern Mallaby (1899-1945)

Dikutip dari Military.wikia.org, Brigadir Aubertin Walter Sothern Mallaby lahir pada 12 Desember 1899 di Britania Raya (Inggris), dan meninggal pada 30 Oktober 1945 di Surabaya (Indonesia).
Ia adalah seorang perwira Angkatan Darat India Inggris yang tewas dalam baku tembak selama Pertempuran Surabaya.
Mallaby memimpin Brigade Infanteri India ke-49 menuju Indonesia di tengah revolusi nasional, untuk menemukan dan memulangkan mantan tawanan perang Jepang.
Ia tiba di Surabaya pada 25 Oktober 1945.
Mallaby dan skuadronnya bekerja di bawah pengawasan konstan oleh orang Indonesia dan mengatakan mereka fokus untuk menemukan tawanan perang Jepang.
Namun, situasi menjadi lebih panas pada 27 Oktober setelah Mallaby menafsirkan pamflet yang menuntut penyerahan senjata dari Indonesia, yang ditandatangani oleh Jenderal Douglas Hawthorn, sebagai perintah.
Komunikasi terputus antara pasukan Mallaby dan pihak Indonesia, dan hari berikutnya pihak Indonesia mulai melancarkan serangan terhadap Brigade ke-49.
Untuk memadamkan pertempuran, Mallaby dapat menghubungi Jenderal Hawthorn melalui perantara dan mengatur pertemuan antara dirinya dan Presiden Soekarno untuk merundingkan gencatan senjata.
Saat itu, Mallaby sedang berkeliling Surabaya di bawah bendera putih untuk menyebarkan berita tentang perjanjian gencatan senjata dan menyelamatkan beberapa pasukan Maratha yang terdampar pada 30 Oktober 1945.
Ia telah diperingatkan akan bahaya dari tindakannya tersebut oleh pasukan Angkatan 136.
Ketika mobilnya mendekati pos pasukan Inggris di gedung Internasional dekat Jembatan Merah, mobilnya dikepung oleh milisi Republik Indonesia.
Pasukan Inggris di gedung Internasional yang dipimpin oleh Mayor Venu K. Gopal menembak ke udara untuk membubarkan milisi Indonesia.
Milisi Indonesia yang berpikir Inggris mengambil tindakan bermusuhan, kemudian menembak balik pasukan Inggris.
Kapten R.C. Smith yang berada di mobil stasioner melaporkan seorang Republikan muda menembak dan membunuh Mallaby setelah percakapan singkat.
Meski beredar berbagai versi tentang kronologi terbunuhnya Mallaby, kematiannya tetap menjadi titik balik yang signifikan bagi permusuhan Inggris dan Indonesia yang berlangsung di Surabaya.
Setelah terbunuhnya Mallaby, Inggris memerintahkan Indonesia menyerah, dan pada 10 November mereka melancarkan serangan balasan besar-besaran.
Jenderal Eric Carden Robert Mansergh (1900-1970)

Melansir Military.wikia.org, Robert Mansergh adalah Jenderal Angkatan Darat Inggris selama dan setelah Perang Dunia II.
Robert Mansergh lahir pada 12 Mei 1900 di Afrika Selatan dan meninggal pada 8 November 1970.
Ia menggantikan Mallaby untuk memimpin pasukan Inggris di Indonesia.
Sebelum terjadinya pertempuran di Surabaya, Robert Mansergh mengeluarkan Ultimatum 10 November 1945 yang meminta pihak Indonesia menyerahkan persenjataan dan menghentikan perlawanan pada tentara Inggris serta tunduk pada Inggris.
Namun, permintaan itu ditolak oleh rakyat Indonesia dan diganti dengan perlawanan.
Itulah daftar tokoh-tokoh yang terlibat pertempuran 10 November 1945 di Surabaya.
Jasa-jasa para pahlawan wajib diingat dan dilanjutkan oleh generasi penerus bangsa.
Perjuangan bangsa Indonesia saat ini bukan melawan penjajah, namun perjuangan membawa Indonesia menuju kesejahteraan bagi seluruh rakyat.
Semangat perjuangan dari pahlawan sudah semestinya menjadi warisan yang harus dilestarikan.
• Sejarah Pertempuran Surabaya Oktober-November 1945 Sebagai Peringatan Hari Pahlawan
• Sedikitnya 800 Ribu Orang Meninggal Dunia dalam Sejarah Perang Saudara Amerika 1861-1865
(*/tribun-medan.com)
Dapatkan update berita terkini setiap hari dari tribun-medan.com. Mari bergabung di Channel Telegram "Tribun Medan Update", caranya klik link https://t.me/tribunmedanupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/para-tokoh-terlibat-dalam-pertempuran-surabaya.jpg)