Warga Kampung Nelayan Indah Resah, Pembangunan Tanggul Penangkal Rob Berhenti di Tengah Jalan
Warga Kelurahan Nelayan Indah, Kecamatan Medan Labuhan, mengaku resah akan dilanda air pasang laut (rob) dalam waktu dekat.
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Warga Kelurahan Nelayan Indah, Kecamatan Medan Labuhan, mengaku resah akan dilanda air pasang laut (rob) dalam waktu dekat.
Pasalnya, pembangunan tanggul yang dijanjikan Wali Kota Bobby Nasution hanya berlangsung setengah jalan.
Alat berat untuk membangun tanggul sudah ditarik padahal pekerjaan tanggul belum selesai.
"Itu tanggul harusnya diperbaiki. Masyarakat merasa resah karena jika nanti air pasang, Kampung Nelayan pasti akan dilanda banjir lagi," ujar warga Kampung Nelayan Indah, Khaidir Iskandar kepada tribun-medan.com, Jumat (9/7/2021).
Khaidir mengatakan, pihaknya memprediksi sekitar 10 hari lagi air pasang akan datang dan banjir akan melanda Kampung Nelayan. Terlebih tanggul yang belum maksimal pengerjaannya.
"Pasang air laut ini dia ada musimnya. Ada yang tingginya sampai 2,5 meter, paling tinggi 2,8 sampai 2,9 meter. Yang ditakutkan ya kami nelayan ini tahu kapan air pasang itu tinggi, kapan tidak, itu kami ngerti. Jadi kemungkinan besar, sepuluh hari lagi itu air pasang itu tinggi,"
"Jadi kalau ini tidak diselesaikan ya tidak menutup kemungkinan bakal banjir lagi. Itu yang ditakutkan," katanya.
Menurut Khaidir, pengerjaan tanggul di Kampung Nelayan memang memakan waktu cukup lama. Karena harus menunggu tanah yang ditimbun mengeras.
"Itukan tanahnya tanah lumpur yang diangkat jadi harus nunggu kering dulu. Jadi kebetulan beko itu banyak istirahat lah, karena tunggu kering dulu baru dikerjakan,"
"Ternyata, belum selesai, beko sudah ditarik kembali, alasannya kontrak sama BWS telah selesai, sementara tanggulnya belum selesai," ujarnya.
Dikatakannya, pengerjaan tanggul yang selama sepanjang 700 meter yang melewati lima blok di Kampung Nelayan Indah.
Namun, pengerjaan tinggi tanggul masih belum maksimal untuk mencegah banjir rob.
"Jadi itu targetnya sekitar 700 meter, memang sudah selesai itu 700 meter, ada bekas kerjaan dia. Tapi tingginya enggak maksimal. Dia ada sebagian yang sesuai dengan keinginan ada yang enggak sesuai dengan keinginan. Karena dia anjlok lagi dia turun lagi karena tabahnya lumpur itu," tuturnya.
Pengerjaan tanggul tersebut, kata Khaidir berhenti sekitar hari Rabu (7/7/2021) malam lalu.
"Berhentinya Hari Rabu malam, kenapa ditariknya malam kami enggak tahu. Apakah memang supaya tidak tahu masyarakat atau gimana kami juga tidak tahu," katanya.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/banjir-rob-tanggul-medan-labuhan.jpg)