Kedai Tok Awang

Tiga Menguak Takdir

Roberto Mancini dan Luis Enrique, sampai babak perempat final, cenderung "setia" dengan formasi 4-3-3. Masing-masing tiga pemain jadi andalan.

Penulis: T. Agus Khaidir | Editor: T. Agus Khaidir
AFP PHOTO
FOTO kombo Pelatih Tim Nasional Italia, Roberto Mancini (kiri) dan Pelatih Tim Nasional Spanyol, Luis Enrique. Italia dan Spanyol akan berhadapan di Semi Final Euro 2020 

"Kalau saya rasa-rasanya Italia bisa lewati Spanyol, Guru," sahut Tamsil Kalimaya pula. "Pertaruhannya nanti di tengah. Tiga lawan tiga ini. Siapa yang lebih keras."

Baik Roberto Mancini maupun Luis Enrique, setidaknya sampai babak perempat final, cenderung "setia" dengan formasi 4-3-3. Tiga pemain Italia di lini tengah [tiga pemain yang mendapat menit bermain paling banyak] adalah Jorginho, Marco Verrati, dan Nicolo Barella. Adapun kubu Spanyol mengandalkan Pedri, Koke, dan –sudah barang tentu– Sergio Busquets.

Menariknya, dalam di lapangan, tugas dan fungsi masing-masing pemain dalam formasi ini pun nyaris serupa. Jorginho dan Busquets tepat berada di jantung lapangan. Keduanya menjadi sentral arah pertahanan dan penyerangan Italia dan Spanyol.

"Awak jadi teringat Tiga Menguak Takdir," kata Mak Idam seraya mengetat-kendurkan senar-senar gitar. Senar nomor tiga putus, konon (informasi yang didapatnya dari Sangkot) lantaran kelewat keras digenjrang-genjrengkan Tante Sela saat mengiringi Ocik Nensi menyanyikan lagu Lentera Cinta dari Nicky Astria.

"Tiga Menguak Takdir? Lagu siapa itu, Mak? P Ramlee, ya? Paten itu lagunya. Hei...., Senangnya dalam hatiii... Alahai, sodap!" kata Sudung.

Mak Idam menggeleng. "Itu Madu Tiga, Mamak. Tentang Jamil bin Abu yang berbinik tiga. Ini judul buku puisi. Tahu Chairil Anwar, kan? Penyair dari Medan? Ini buku dia sama Rivai Apin dan Asrul Sani. Walau sama-sama penyair, beda-beda isi kepala dan pendirian tiga orang ini. Tapi, dengan semua perbedaan, mereka mengumpulkan puisi-puisi, menyatukannya, untuk cita-cita yang mereka sebut sebagai 'suatu tujuan takdir'. Sama jugak, lah, kayak Timnas Italia dan Spanyol ini. Jorginho, Verrati, Barella di Italia. Busquets, Pedri, dan Koke di Spanyol. Beda-beda mainnya, beda klubnya, sekarang disatukan Mancini dan Enrique untuk satu tujuan menguak takdir, membawa Italia dan Spanyol jadi juara."

"Seddep!" seru Ocik Nensi dari balik steling. "Tak percuma dulu Ocik ajarin kau, Dam. Makin bekuah-kuah cakap kau sekarang. Kau bikin, lah, konten kau di YouTube. Nanti kalok jadi nge-hits, terus dipanggil Deddy Corbuzier atau Uya Kuya ke podcast orang itu, jangan kau lupakan ocik kau ini, ya. Bukan apa-apa, kalok ikut viral, kan, lumayan jugak. Iya, kan, Ayang Beib? Cucok? Enggak perlu lagi Ayang Beib kupas-kupas bawang."

LINE Up pertandingan Italia versus Spanyol di babak Semi Final Euro 2020
LINE Up pertandingan Italia versus Spanyol di babak Semi Final Euro 2020 (TRIBUNNEWS)

Mak Idam hanya menyengir lebar. Tok Awang pura-pura serius memperhatikan buah-buah pada papan catur yang sedang disusun Tamsil Kalimaya dan Zainuddin. Sudung bersiul-siul. Leman Dogol dan Jek Buntal melayangkan pandangan ke luar kedai. Sejumlah perempuan karyawati kantor melintas dengan masing-masing menenteng tas plastik supermarket waralaba di tangannya. Lalu Jontra Polta masuk, menyelamatkan keadaan.

"Italia pernah menang sembilan kali. Spanyol menang dua belas kali. Seri juga dua belas kali. Tapi sejak main seri sembilan tahun lalu, ada delapan pertandingan, Italia cumak bisa menang satu kali. Ini pertandingan ke sembilan. Yok, lah, bursa efek udah dibuka, kelen pilih yang mana?" katanya sembari membuka buku kecilnya.(t agus khaidir)

Sumber: Tribun Medan
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved