Kedai Tok Awang

Persembahan untuk Eriksen

Ketika laga kontra Finlandia kemarin dilanjutkan, Denmark seperti kehilangan letupan dan kalah 0-1. Namun ini bisa dimaklumi. Mereka masih terkejut.

Penulis: T. Agus Khaidir | Editor: T. Agus Khaidir
AFP PHOTO/JONATHAN NACKSTRAND
AFP PHOTO/JONATHAN NACKSTRAND Warga berdiri di depan mural yang memampangkan nama dan gambar pemain Tim Nasional Denmark Christian Eriksen di salah satu sudut Ofelia Beach di Kota Copenhagen, Denmark, kemarin. Eriksen tengah dirawat pascajatuh diduga akibat mengalami gagal jantung pada laga babak grup Euro 2020 kontra Finlandia. 

  • Euro 2020
  • Denmark vs Belgia

BEBERAPA jam setelah Christian Eriksen jatuh di lapangan dan membuat para penonton bola di dunia [bukan hanya Denmark] dilanda cemas, nun di Kota London, Inggris, Sanjay Sharma duduk tercenung di depan layar komputernya. Dia memeriksa kembali file-file hasil pemeriksaan terhadap organ bagian dalam Eriksen, terutama jantung.

Sharma, doktor di Universitas St George, London, pernah bekerja di Tottenham Hotspur. Di antara tugasnya adalah memastikan seluruh pemain Spurs berada dalam kondisi fisik 100 persen. Sharma sempat khawatir hasil pemeriksaan-pemeriksaannya keliru. Jangan-jangan ada sesuatu yang luput, pikirnya. Namun --setelah berkali-kali melakukan pemeriksaan ulang-- ternyata tidak ada. Seluruh analisa dan diagnosanya benar. Setidaknya sampai Eriksen memutuskan pindah ke Inter tahun 2019, kondisi fisiknya baik-baik saja. Tidak ada kelainan apapun pada jantungnya.

"Jadi kenapa, lah, bisa jatuh Si Erikksen itu, ya? Padahal ada kubaca dia itu sama sekali enggak punya riwayat jantung. Bapak emak kakek neneknya enggak ada yang sakit jantung," kata Pak Udo. Kocokannya pada kopi susu yang belum lama diantar Ocik Nensi agaknya kelewat keras hingga persentuhan sendok dan gelas memperdengarkan denting yang nyaring. Ocik Nensi melirik tajam tapi tak berkata apa-apa.

"Sudah takdir itu, Pak Udo. Hidup dan kematian di tangan Tuhan. Bahagia bisa datang dari mana saja. Sebaliknya begitu celaka. Tak pernah ada yang bisa menduga," ujar Tok Awang mengomentari, lalu menjalankan buah caturnya. Tok Awang dan Pak Udo memang sedang bertanding catur. Sudah masuk papan kelima. Skor sementara 2,5-2,5.

Sudung yang duduk bersama Sangkot, Ane Selwa, dan Jontra Polta tak jauh dari mereka, menyeletuk.

"Apa, lah, yang bukan takdir di dunia ini, Tok. Kita lahir takdir. Kita semua bisa duduk di sini takdir. Atok ketemu Ocik Nensi lebih dulu, bukan Steffi Graf, juga takdir. Tapi, kan, pertanyaan Pak Udo bukan itu. Pertanyaannya, kenapa Erikssen bisa jatuh, padahal enggak ada riwayat sakit jantung. Ini pertanyaan ilmiah. Jawabannya juga harus ilmiah."

Dokter Tim Nasional Denmark mendiagnosa Christian Eriksen mengalami gagal jantung. Istilah medisnya, cardiac arrest. Sampai sejauh ini, apa penyebab Erikssen mengalaminya masih belum terjawab pasti.

AFP PHOTO/RITZAU SCANPIX
Tangkapan gambar dari akun DBUfodbold yang meneruskan pesan dari pemain Tim Nasional Denmark Christian Eriksen yang mengabarkan kondisi terakhirnya pasca mengalami gagal jantung pada laga kontra Finlandia di Euro 2020, beberapa hari lalu.
AFP PHOTO/RITZAU SCANPIX Tangkapan gambar dari akun DBUfodbold yang meneruskan pesan dari pemain Tim Nasional Denmark Christian Eriksen yang mengabarkan kondisi terakhirnya pasca mengalami gagal jantung pada laga kontra Finlandia di Euro 2020, beberapa hari lalu. (AFP PHOTO/RITZAU SCANPIX)

"Jadi apa, lah, jawaban kau yang ilmiah, Dung?" tanya Tok Awang. "Agakku kau kuliah di jurusan politik. Bukan kedokteran. Itu pun tak tamat-tamat sampai sekarang."

"Makanya itu, Tok," sergah Leman Dogol. "Jurusan politik itu bisa masuk ke mana saja, bisa mempolitikkan apa saja. Dan paling mantap itu, ya, kayak Si Sudung ini. Makin lama tamat, makin tinggi ilmu politiknya."

Sudung cengengesan. Lalu mengangkat bahu. "Memang nampak kali Tok Awang ini makin tua. Makin sensitif kutengok. Tak bisa lagi awak becanda-canda. Serius kali bawaannya."

Tok Awang menganggap kalimat Sudung sebagai "tanda menyerah" dan karena tidak memperpanjang persoalan. Dia segera kembali ke papan catur. Serangan kuda Pak Udo dari sektor tengah mengancam eksistensi bentengnya. Situasi berbahaya.

Sangkot yang menyambung percakapan. Bilangnya, insiden kolapsnya Erikssen yang sejauh ini tidak berkembang jadi lebih fatal, sedikit banyak akan melecutkan semangat dan motivasi Denmark.

Memang, ketika laga kontra Finlandia kemarin dilanjutkan, Denmark seperti kehilangan letupan dan kalah 0-1. Namun ini bisa dimaklumi. Keterkejutan mereka tentu belum hilang. Eriksen yang jatuh di lapangan dan berada di batas antara hidup dan mati, tentu sangat memberikan pukulan psikologis yang sangat dahsyat.

"Itu karena main di Euro saja. Pertandingan resmi di kejuaraan besar. Kalok cuma laga-laga ujicoba atau persahabatan, pasti sudah nggak lanjut lagi itu mainnya," kata Sangkot.

Menurut Sangkot lebih lanjut, mengulang informasi.yang dibacanya di media-media online, pemain-pemain Denmark bertekad memberikan kemampuan terbaik mereka sebagai persembahan untuk Christian Eriksen.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved