Internasional

SERAM, Penggemar BTS dan Blackpink di Korea Utara Bisa Dihukum Mati Kim Jong Un

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un membuat aturan yang ketat soal larangan lagu K-Pop yang kini digandrungi kalangan remaja dan anak muda

Editor: Array A Argus
kcna
Kim Jong Un memimpin rapat komite militer 

TRIBUN-MEDAN.COM,--Bangtan Boys atau yang lebih dikenal dengan BTS menjadi idola bagi kaum remaja di sejumlah belahan negara dunia.

Tak heran, jumlah pengikutnya mencapai jutaan orang.

Tapi tahukan Anda, bahwa pemimpin Korea Utara Kim Jong Un geram dengan kehadiran musik K-Pop semacam BTS dan Blackpink.

Kim Jong Un bahkan membuat aturan super ketat terhadap warga negaranya yang coba-coba menyanyikan lagu K-Pop.

Baca juga: CURHAT ARMY Fans BTS Rela Ngantre demi Gelas BTS Meal, Malah Dijadikan Ayah Tempat Cacing

Bagi Kim Jong Un, kehadiran K-Pop ini dianggap bak 'kanker ganas'.

Kehadirannya mengubah budaya masyarakat, khususnya di kalangan anak muda Korea Utara.

Kim Jong Un menilai, kehadiran K-Pop dapat merusak sendi-sendi kehidupan bernegara.

Dia menilai, K-Pop merusak cara berpakaian, gaya rambut, ucapan, dan perilaku anak-anak muda di Korea Utara.

Baca juga: Sosok Spesial Pemberi Cincin Kawin, Jisoo Blackpink Pamer Pemberian Jennie saat Ulang Tahun

Di Korea Utara, aturan ketat ini bukan kali pertama diambil Kim Jong Un

Pada Desember tahun lalu, ia melembagakan undang-undang baru yang menghukum siapa pun yang kedapatan memiliki atau menonton hiburan Korea Selatan selama 5 – 15 tahun di kamp kerja paksa.

Mereka yang kedapatan berbicara, menulis, atau menyanyi dengan gaya “Korea Selatan”, dapat menghadapi dua tahun kerja paksa.

Sementara mereka yang kedapatan menyelundupkan hiburan bahkan dapat menghadapi hukuman mati.

Baca juga: Resep dan Cara Membuat Chiken Nugget ala BTS Meal McDonalds

Bahkan pesan teks atau percakapan dengan bukti aksen atau referensi Korea Selatan bisa membuat seseorang dikeluarkan dari kota.

Mengikuti undang-undang baru ini, Kim Jong Un memerintahkan setiap kota untuk membasmi setiap kecenderungan kapitalis yang mungkin muncul.

Karena dia percaya, bahwa Korea Utara akan “hancur seperti tembok lembab,” jika pengaruh K-Pop tidak dihilangkan.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved