Kedai Tok Awang

Mesin Panser atau Mesin Mercedes

Setelah timnas Jerman di tahun 1990 dan 1996, di era sepak bola modern cuma timnas di tahun 2014 yang bisa disebut bermesin Mercedes. Selebihnya tidak

Penulis: T. Agus Khaidir | Editor: T. Agus Khaidir
uefa.com
uefa.com SELEBRASI - foto dokumentasi pemain tim nasional Jerman, Oliver Bierhoff, melakukan selebrasi usai mencetak gol pada pertandingan final Euro 1996 kontra Republik Ceko. 

MESKI telah mengoleksi tiga gelar juara, Jerman sudah tidak pernah lagi menjejakkan kaki di panggung kampiun sejak “menginvasi” Inggris di tahun 1996. Empat tahun pascajuara mereka rontok di Belanda dan Belgia. Inggris "membalas dendam". Bukan itu saja, di laga terakhir fase grup, laga yang semestinya menentukan malah berakhir sebagai petaka memalukan. Mereka dibantai Portugal tiga gol tanpa balas dan Jerman gagal lolos ke babak knockout.

Kisah sedih berlanjut di Portugal 2004. Jerman kembali tersingkir pagi sekali. Austra-Swiss 2008 mereka bangkit. Melejit sampai final tapi akhirnya harus kalah dari Spanyol yang saat itu memang datang dengan kekuatan menakutkan. Edisi berikutnya, giliran Italia yang memulangkan Jerman. Fase empat besar, antara lain melalui gol ikonik Mario Balotelli.

"Aku kalau ingat gol Balotelli itu masih saja ketawa," ujar Sudung. Setelah dua hari absen hari ini dia kembali ke Kedai Tok Awang. Ditemuinya Ocik Nensi dan berhasil melakukan negosiasi yang bagus –utang sejumlah Rp 876.500 dibayarkannya Rp 150.000, sisanya dilunasi dengan cara mencicil selama sepuluh bulan.

"Gol itu sebenarnya mantap," sambung Sudung lagi. "Mantap kali, pun. Balotelli yang dapat bola dari tengah lapangan melakukan sprint, lalu menghantamkan bola dengan tendangan setengah voli. Tak bergerak sedikit pun Si Nueur. Namun cara Balotelli merayakan gol itu yang bikin ketawa."

"Eh, padahal sebenarnya ada cerita sedih dari reaksi Balotelli itu," ucap Ane Selwa menimpali.

"Sedih cemana, Ne?” tanya Sudung.

"Balotelli, kan, nggak lari ke mana-mana setelah nyetak gol. Dia berdiri saja. Buka baju sambil memamerkan otot-ototnya, tapi cobalah kelen perhatikan sikit [banyak videonya di YouTube] saat melakukan itu mata dia berkaca-kaca. Mukaknya pun kayak orang nahan tangis."

"Jadi apa artinya, Ne?" tanya Leman Dogol dan Sangkot hampir bersamaan. Keduanya menghentikan sejenak pertandingan catur yang sudah mencapai langkah ke 38. Pembukaan Gambit Menteri dari Sangkot dijawab Leman Dogol dengan langkah pembelaan Benko. Pertandingan berjalan ketat terutama lantaran adanya Tok Awang yang menjadi pembisik bagi Leman.

"Dengar-dengar bentuk pelepasan kekesalan dia. Si Balotelli ini, kan, selalu kena bully sama netizen. Ya, karena ulah dia sendiri juga. Akibatnya, banyak orang meragukan dia, termasuk pelatih timnas Italia. Nah, dengan gol itu Balotelli mau menunjukkan ke semua orang kalok pandangan-pandangan terhadap dia itu keliru. Dalam dunia komunikasi ini disebut..."

Ocik Nensi yang sedang menonton podcast Dinar Candy dan Deddy Corbuzier di YouTube langsung menyela.

"Makjang, makin ngeri ocik dengar cakapmu, Ne. Makin terpelajar. Ocik udah bolak-balik tonton Si Dinar Candy ini. Kok, tak ada dia ngomong kayak kau? Cemananya?"

Ane Selwa menggeleng. Lalu bilang –seraya minta maaf– bahwa dia salah menyebut nama. Dia memaksudkan Aldi Thaher, bukan Dinar Candy.

"Bah, jauh kali dari Aldi Thaher ke Dinar Candy. Nggak ada nyambung-nyambungnya. Curiga ocik sama kau. Gara-gara kau salah cakap, jadi tertonton ocik, lah, video dia joget-joget dan becakap tak jelas,” kata Ocik Nensi tersungut-sungut.

Sementara Ocik Nensi melampiaskan kedongkolan kepada Ane Selwa (dan Ane Selwa terpaksa mendengarkannya seraya mengangguk-angguk), Sudung melanjutkan bahasannya perihal Balotelli dan golnya ke gawang Jerman. Disebut Sudung, gol tersebut telah mempermalukan Jerman sedemikian rupa.

Edisi terakhir di Perancis, Jerman pun tetap hanya sampai di level yang sama. Tanggal 7 Juli 2016 di Marseille, mereka dipermak tuan rumah dua gol tanpa balas.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved