Gerhana Bulan Total

Terjadi 195 Tahun Sekali, Begini Makna Salat Gerhana Bulan Total Menurut Ketua MUI Medan

Gerhana Bulan kali ini beriringan dengan terjadinya Perige, yakni ketika Bulan berada di jarak terdekatnya dengan Bumi atau biasa disebut Super Moon.

Tribun Style
ILUSTRASI Salat Gerhana. (Tribun Style) 

Terjadi 195 Tahun Sekali, Begini Makna Salat Gerhana Bulan Total Menurut Ketua MUI Medan

TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN - Gerhana Bulan Total dilaporkan akan terjadi pada Rabu 26 Mei 2021 malam.

Fenomena Gerhana Bulan Total (GBT) Super Blood Moon ini termasuk fenomena astronomi langka.

Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) menyebutkan, fenomena GBT itu sangat spesial karena terjadi 195 tahun sekali.

Selain itu, Gerhana Bulan kali ini beriringan dengan terjadinya Perige, yakni ketika Bulan berada di jarak terdekatnya dengan Bumi atau biasa disebut Super Moon.

Ketua MUI Medan, Hasan Matsum mengatakan Umat Islam dianjurkan untuk melaksanakan Salat Gerhana saat terjadinya fenomena astronomi langka tersebut untuk menumbuhkan keyakinan akan kekuasaan Allah SWT.

"Makna Salat Gerhana untuk meyakinkan kepada kita bahwa gerhana terjadi bukan semata-mata siklus alami, bukan. Tapi ini semua takdir Allah, tidak ada satu perilaku yang bergerak di muka bumi kecuali atas kehendak dari Allah SWT," ujar Matsum kepada tribun-medan.com, Rabu (26/5/2021).

Dikatakan Matsum, Salat Gerhana Bulan juga dilakukan agar Umat Muslim terhindar dari mempercayai mitos-mitos yang muncul dengan adanya fenomena alam tersebut.

"Maka sadarilah bahwa, apapun yang terjadi di alam termasuk gerhana bukan karena sesuatu yang lain. Bukan ada mitos-mitos tertentu lalu terjadi gerhana. Ini semua kehendak Allah SWT dalam kaitan itu kita mohon ampunan kepada Nya," tuturnya.

Ia pun mengatakan, dalam momen Salat Gerhana Bulan, dianjurkan Khotbah yang disampaikan adalah mengenai taubat kepada Allah SWT dan memperbanyak sedekah.

"Makanya dalam khotbah itu dianjurkan untuk menyampaikan tentang keutamaan bertaubat dan memperbanyak sedekah," tuturnya.

"Kalau ini terjadi, maka dianjurkan kita mengingat mungkin ada hal-hal yang buruk misalnya atau selama ini kita banyak melakukan kesalahan dan dosa. Maka kita memohon ampun dan taubat kepada Allah SWT. Sekali lagi gerhana adalah kehendak Allah SWT bukan fenomena alam," pungkasnya.

(cr14/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved