Sidang Jual Beli Jabatan Memanas, Kepala MAN 3 Akui Uang Ratusan Juta untuk Tutup Kasus di Kejati
Meski awalnya kukuh mengakui tidak tahu, akhirnya Kepala MAN 3 Nurkholidah mengakui kalau uang itu untuk menutup perkara di Kejati.
TRIBUN-MEDAN.com - Sidang perkara dugaan jual beli jabatan dengan terdakwa Mantan Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Agama Sumatera Utara, H. Iwan Zulhami dan Zainal Arifin Nasution berlangsung panas di Pengadilan Tipikor Medan, Senin (3/5/2021).
Pasalnya, Kepala MAN 3 Medan Nurkholidah Lubis yang dihadirkan sebagai saksi, sempat beberapa kali terlibat adu mulut dengan pengacara para terdakwa.
Selain itu, dalam sidang yang digelar secara daring tersebut, terkuak fakta bahwa terdakwa Nurkholidah, mengaku kalau pihaknya menarik uang puluhan juta dari beberapa kepala Sekolah di Medan untuk menutup kasus tersebut di Kejaksaan Tinggi.
Hal tersebut diungkapkannya setelah Tim Jaksa Penuntut Umum (JPU) Pokim Siregar, mencecar soal keterangan Nurkholidah yang termuat di Berita Acara Penyidikan (BAP) terkait pemberian uang Rp 150 juta kepada seseorang untuk menutup kasus jual beli jabatan tersebut di Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara (Kejati Sumut).
"Di BAP ibu nomor 19 ada namanya Khairul Mahalli ini apa kaitannya dengan kejadian jual beli jabatan saat ini," cecar Jaksa.
Lantas Nurkholidah menuturkan tidak mengetahui apa hubungannya pemberian uang tersebut dengan perkara yang tengah disidangkan saat ini.
"Saya tidak tau kaitannya dengan jual beli jabatan, saya disuruh pak Iwan untuk mengasikan uang itu ke pak Khairul," katanya.
Tidak sampai di situ, Jaksa kembali mencecar siapa Khairul Mahalli dan apa jabatannya di Kementerian agama.
Namun Nurkholidah mengaku ia tidak begitu mengenal Khairul.
"Kalau jabatannya di kementerian agama tidak ada pak, saya tidak tau dia pengusaha atau apa, tapi yang diperkenalkan pak Iwan ke kami di Ketua Kadin Sumatera Utara," bebernya.
Selanjutnya, Jaksa kembali mencecar untuk apa uang Rp 150 juta diserahkan ke Khairi.
Meski awalnya kukuh mengakui tidak tahu, akhirnya Nurkholidah mengakui kalau uang itu untuk menutup perkara di Kejati.
"Saya tidak tau kaitannya tetapi kata bapak itu untuk menyelesaikan masalah," ucapnya.
"Lantas masalah apa," tanya Jaksa.
"Mungkin masalah ini," katanya dengan suara pelan.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/kepala-man-3-medan-nurkholidah-lubis_sidang-perkara-jual-beli-jabatan.jpg)