TSUNAMI COVID INDIA, Rekor Baru 412 Ribu Kasus Covid, Kematian Hampir 4.000 Orang Sehari

Dari hasil permodelan tersebut, jumlah kematian di India dapat mencapai 404.000 kematian pada 11 Juni jika angka kematian harian masih tinggi.

Editor: Tariden Turnip
ANTARA FOTO/REUTERS/ADNAN ABIDI
TSUNAMI COVID INDIA, Rekor Baru 412 Ribu Kasus Covid, Kematian Hampir 4.000 Orang Sehari . Petugas kesehatan yang mengenakan alat pelindung diri (APD) membawa kayu untuk menyiapkan tiang pemakaman untuk korban penyakit virus corona (COVID-19) selama kremasi massal di krematorium di New Delhi, India, Senin (26/4/2021). 

Melansir Business Standard, Rabu (5/5/2021) permodelan tersebut mencerminkan bahwa India perlu meningkatkan langkah-langkah kesehatan masyarakat. 

Bahkan jika perkiraan terburuk dihindari, India dapat menjadi negara dengan jumlah kematian Covid-19 terbesar di dunia.

Saat ini AS mencatat jumlah kematian terbesar sekitar 578.000.

Dalam beberapa pekan terakhir, pemandangan di lapangan, dengan antrean panjang di luar krematorium dan rumah sakit menolak ambulans, telah melukiskan gambaran bangsa yang kewalahan oleh krisis.

“Empat hingga enam minggu ke depan akan menjadi sangat, sangat sulit bagi India,” kata Ashish Jha, Dekan Sekolah Kesehatan Masyarakat Universitas Brown.

Perdana Menteri Narendra Modi telah banyak dikritik karena tidak bertindak cepat untuk menekan gelombang kedua.

"Kami kehabisan udara. Kami sekarat," tulis pemenang Booker Prize Arundhati Roy menulis dalam sebuah opini yang menyerukan agar Modi mundur.

"Ini adalah krisis yang sedang Anda buat," tambahnya dalam artikel yang diterbitkan, belum lama ini.

"Kamu tidak bisa menyelesaikannya. Kamu hanya bisa memperburuknya. Jadi silakan pergi," pungkasnya.

Pada Januari dan Februari, kasus harian India turun menjadi di bawah 20.000. Jumlah ini jauh lebh rendah dari puncak kasus harian yang mencapai sekitar 90.000 pada September 2020.

Perdana Menteri Narendra Modi menyatakan Covid telah kalah, dan semua tempat pertemuan umum dibuka.

Dan segera, orang-orang tidak mengikuti protokol kesehatan Covid, sebagian berkat pesan membingungkan dari pemerintah.

Ketika Modi meminta orang-orang untuk memakai masker dan mengikuti jarak sosial dalam pesan publiknya, dia berbicara kepada kerumunan massa yang tidak mengenakan masker selama kampanye pemilihannya di lima negara bagian.

Sejumlah menterinya juga terlihat berpidato di pertemuan publik besar-besaran tanpa mengenakan masker.

Kumbh Mela, festival umat Hindu yang menarik jutaan orang juga diberi lampu hijau untuk digelar.

"Ada keterputusan total antara apa yang mereka praktikkan dan apa yang mereka khotbahkan," kata pakar kebijakan publik dan sistem kesehatan, Dr Chandrakant Lahariya.

Ahli virologi terkemuka, Dr Shahid Jameel, mengatakan "pemerintah tidak mengantisipasi gelombang kedua datang dan mulai merayakannya terlalu dini".

(india today)

Sumber: Tribun Medan
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved