Penentang Junta Militer Myanmar Terus Berlanjut, Warga Kuasai Pos Militer di Perbatasan Thailand
Sejak Selasa junta militer Myanmar menggunakan artileri berat dan jet tempur untuk menyerang posisi Kachin di kaki gunung Alaw Bum.
Ini terjadi sehari setelah gerilyawan Karen menyerbu pangkalan militer di tepi sungai Salween yang memisahkan Myanmar dan Thailand.
Pemimpin tertinggi junta militer Myanmar, Jenderal Min Aung Hlaing tiba di Jakarta 24 April 2021 untuk menghadiri KTT ASEAN membahas konflik di Myanmar dimana militer mengkudeta pemerintahan sipil 1 Februari lalu dan hampir seribu rakyat yang menentang tewas dibunuh militer mereka sendiri. (Sumber: Indonesia State Secretariat via AP)
Baik Jaringan Dukungan Perdamaian Karen dan Penjaga Burma Bebas mengonfirmasi total enam serangan udara yang melibatkan jet dan helikopter.
Mereka menyatakan tidak ada korban yang diketahui, tetapi Jaringan Dukungan Perdamaian mengatakan sekitar 300 penduduk desa melarikan diri melintasi perbatasan.
Ada juga serangan udara pada hari Selasa hanya beberapa jam setelah suku Karen merebut pangkalan tepi sungai.
Gelombang serangan udara terbaru meningkatkan kekhawatiran bahwa lebih banyak penduduk desa akan meninggalkan rumah mereka di daerah yang rentan, dengan kemungkinan banyak yang mencoba menyeberang ke Thailand.
Pertempuran antara Karen dan militer Myanmar semakin intens sejak Februari.
Jet Myanmar telah membom dan memberondong desa-desa Karen sejak 27 Maret, dan tentaranya telah mengerahkan batalyon baru ke daerah itu dalam kemungkinan persiapan untuk serangan skala besar. (*)
Baca juga: KTT ASEAN Tak Berkutik, Myanmar Masih Mencekam, Junta Militer Lakukan Serangan Udara, Warga Tewas
Baca juga: Kondisi Myanmar Makin Mencekam, Junta Militer Menembaki Pekerja Medis, Huru-hara Lumpuhkan Ekonomi
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/demonstran-myanmar-2.jpg)