TRIBUNWIKI
4 Rumah Ibadah di Sumut yang Jadi Destinasi Wisata Religi, Sering Didatangi Turis Asing
Fungsi utama, juga sering dikunjungi para wisman lokal maupun mancanegara sebagai destinasi wisata religi.
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Sebagai kota heterogen, Medan dihuni hampir seluruh lapisan masyarakat dengan beragam suku, agama, dan budaya sehingga toleransi bukan lagi hal baru di kota metropolitan ini.
Tentunya, hal ini dapat terlihat dengan banyaknya rumah ibadah dengan gaya arsitektur megah maupun unik sehingga selain menjadi tempat ibadah sebagai fungsi utama, juga sering dikunjungi para wisman lokal maupun mancanegara sebagai destinasi wisata religi.
Berikut Tribun Medan merangkum empat rumah ibadah yang sering dikunjungi wisatawan sebagai tujuan destinasi wisata religi:
Baca juga: Penuh Karisma dan Romantis, Playboy Ini Kencani dan Tipu 20 Gadis Bersamaan, Dapat Untung Rp 20 M
1. Masjid Raya Al-Mashun
Dibangun pada 1906, Masjid Raya Al-Mashun berdiri megah dengan mengusung arsitektur khas Eropa dan Melayu secara bersamaan yang menarik magnet para wisatawan untuk melihat masjid ini.
Saat memasuki masjid, para pengunjung akan disuguhkan bentuk masjid yang berbentuk segi delapan dengan empat serambi utama di bagian depan, belakang, samping kiri, dan kanan.
Keempat serambi inilah yang menjadi pintu masuk masjid. Saat di dalam masjid Anda akan menemukan pilar utama yang menyokong kubah di bagian tengah, dan empat kubah lainnya ada di atas keempat serambi.
Terletak di Jalan Sisingamangaraja No 61 Kota Medan, Masjid Al-Mashun ini salah satu objek wisata religi paling banyak dikunjungi terlebih saat ada hari besar.
Kawasan masjid terbuka untuk umat lainnya. Namun pengunjung harus mengikuti aturan yang diberlakukan.
Baca juga: Jalan Tambal Sulam Kelurahan Tunggurono Bikin Sesak Nafas, Dibiarkan Setelah Dikorek Dua Bulan
2. Graha Maria Annai Velangkanni
Graha Maria Annai Velangkanni selalu ramai dikunjungi oleh wisatawan dari berbagai daerah untuk melakukan berdoa di Gereja Katolik tersebut.
Namun ternyata, arsitektur yang indah dengan konsep Indo-Mogul mampu menarik wisatawan mancanegara seperti Taiwan hingga Amerika untuk berkunjung.
Terletak di Jalan Sakura III no. 7-10 Perumahan Taman Sakura Indah, Tanjung Selamat, Medan, Rumah ibadah ini juga sering dijadikan tempat berdoa dan sekedar berfoto.
Pada malam hari, rumah ibadah ini terlihat lebih menawan dengan tampilan lampu-lampu yang menyala.
Baca juga: Ivan Gunawan Punya Tangan yang Besar Sampai tak Pernah Mau Lakukan Hal Ini, Boy William Penasaran
3. Vihara Maitreya
Vihara Maitreya yang terletak di Komplek Perumahan Cemara Asri, Deliserdang ini biasanya dikunjungi umat Buddha untuk bersembahyang.
Karena memiliki bangunan yang megah, masyarakat nonbuddist juga turut berkunjung untuk sekedar melihat arsitektur bangunan dan berswafoto lantaran hampir di setiap bagian gedung memiliki spot foto yang cantik.
Sebagai Vihara terbesar di Indonesia, saat para pengunjung dapat memanfaatkan fasilitas lengkap seperti taman bermain anak-anak, toko souvenir, restoran, bahkan masing-masing gedungnya terdapat wisma yang di dalamnya terdapat ruang perkantoran, ruang rapat, studio rekaman dan dapur umum.
Namun, lantaran masih situasi pandemi, beberapa area masih dalam kondisi lockdown dan belum dapat digunakan hingga menunggu kebijakan adanya pembukaan secara penuh.
Baca juga: Celine Evangelista Posting Foto Pakai Hijab, Vega Darwanti Langsung Memanggilnya Bu Hajjah
4. Replika Pagoda Shwedagon
Mengusung konsep yang sama dengan Pagoda Shwedagon di Burma, Myanmar, Replika Pagoda Shwedagon mendapat rekor Muri sebagai pagoda tertinggi di Indonesia.
Pagoda Shwedagon ini terletak di Taman Lumbini Desa Tongkeh, Kecamatan Dolat Rakyat, Kabupaten Karo, Berastagi, Sumatera Utara.
Kuil Buddha atau pagoda yang sangat megah ini menjadi daya tarik utama untuk para wisatawan untuk datang berfoto atau menikmati bentuk arsitektur yang didominasi dengan warna emas ini.
Meski masuk ke pagoda tidak dikenai biaya, pengunjung dapat merasakan fasilitas yang nyaman ketika mengunjunginya.
Untuk mencapai Taman Lumbini, dibutuhkan waktu sekitar 2-3 jam dari Kota Medan menuju Berastagi.
(cr13/tribun-medan.com)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/tempat-ibadah-di-kota-medan.jpg)