Antisipasi Mudik Lebaran, Polda Sumut Perketat Keamanan di 73 Titik di Sumatera Utara

Menanggapi hal itu, Polda Sumut akan memperketat akses keluar masuk kendaraan bermotor yang ada di wilayah Sumatera Utara.

Penulis: Fredy Santoso |
HO
Personel Sat Lantas Polres Simalungun membagikan brosur soal larangan mudik, Sabti (17/4/2021) 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Memasuki arus mudik lebaran pemerintah secara resmi melarang adanya aktifitas mudik bagi masyarakat yang berlaku mulai pada 22 April-5 Mei 2021 dan 18-24 Mei 2021.

Menanggapi hal itu, Polda Sumut akan memperketat akses keluar masuk kendaraan bermotor yang ada di wilayah Sumatera Utara.

Antisipasi adanya masyarakat yang membandel karena berupaya mudik secara diam-diam, Polda Sumut akan melakukan penyekatan di 9 titik jalur yang menghubungkan antar provinsi Sumatera Utara dengan provinsi lainnya.

Humas Polda Sumut, Hadi Wahyudi mengatakan saat ini tim Polda Sumut bersama personel gabungan sudah saling berkoordinasi dalam upaya meningkatkan pengawasan jalur-jalur yang biasa digunakan untuk mudik.

Adapun total lokasi yang akan menjadi prioritas dalam penyekatan nantinya ada sebanyak 73 titik lokasi, dimana didalamnya termasuk 13 pelabuhan, bandara lalu stasiun kereta api.

"Ada 73 lokasi penyekatan di Sumatera Utara. Diantara 73 itu Di dalamnya ada 13 pelabuhan, bandara, kemudian stasiun, dan kemudian ada 9 titik penyekatan antar provinsi. Perbatasan dengan Riau, Sumatera Barat, kemudian Aceh. Nah itu ada sembilan titik," katanya saat ditemui di kantor Polda Sumut pada Rabu (28/4/2021).

Bukan itu saja, polisi yang dibantu oleh aparat gabungan dari satgas Covid-19, TNI, Polri, dinas perhubungan, dinas kesehatan, BPBD, satpol PP dan lain sebagainya akan mendirikan pos pengamanan terpadu untuk memberikan edukasi kepada masyarakat tentang larangan mudik lebaran tahun ini.

Nantinya polisi dan aparat gabungan akan menjelaskan kepada masyarakat tentang aturan larangan mudik yang dimaksudkan untuk menurunkan angka penyebaran Covid-19.

Aturan larangan mudik sudah bergulir sejak beberapa waktu lalu, Hadi mengatakan sejauh ini sudah banyak masyarakat yang melakukan curi start mudik.

Meski demikian pihaknya sudah melakukan pemantauan keluar masuk kendaraan bermotor yang ada di Sumatera Utara. Hingga kini jumlahnya belum terlalu signifikan, sehingga belum menjadi permasalahan serius.

"Dari pergerakan itu memang laporan yang masuk belum secara signifikan. Oleh karenanya nanti pada tanggal 6 diberlakukan operasi ketupat kita akan lebih tegas lagi untuk berupaya edukasi pemahaman kepada masyarakat agar tidak mudik," katanya.

Terkait jalur tikus yang kemungkinan akan ditempuh masyarakat untuk mengelabuhi aparat. Hadi mengaku sudah memetakan jalur mana saja yang biasa dilewati masyarakat.

Saat ini Polda Sumut sudah berkoordinasi dengan jajaran polres yang ada di wilayahnya untuk mendeteksi jalur-jalur tikus tersebut.

"Soal jalur potong sudah di deteksi. Jadi polres dan jajarannya itu sudah mengkalkulasikan mana jalur kecil yang mereka lewati," ucap Hadi.

Lebih lanjut ia mengatakan, semoga masyarakat dapat bekerjasama dengan pemerintah untuk menekan angka penularan Covid-19. Sebab ia tak ingin momentum lebaran nantinya menjadi penyebab utama tingginya kasus Covid-19.

"Jadi tahun ini kita betul-betul berupa maksimal agar tidak terjadi lonjakan Covid-19. Kita tidak ingin momen mudik ini menjadi lonjakan yang terpapar virus," tutupnya.

(cr25/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved