Kronologi Penikaman Pensiunan Polisi oleh Oknum TNI di Deliserdang
"Kondisi sekarang ya masih dalam keadaan sakit. Mau menggerakkan badan masih terasa sakit di lukanya ini," sambungnya.
Penulis: Muhammad Anil Rasyid |
TRIBUN-MEDAN.com, LUBUKPAKAM - Seorang purnawirawan polisi bernama Marihot Pardede (59) menjadi korban penusukan di sebuah warung tuak di Desa Pasar Melintang, Kecamatan Lubuk Pakam, Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara, pada Sabtu (24/4/2021) sekitar pukul 24.00 WIB.
Pria yang berpangkat Ipda dan jabatan terakhir sebagai Kanit Binmas Polsek Gunung Meriah, mendapat tusukan dari seorang pelaku terduga oknum TNI berinisial BS.
Saat wartawan www.tribun-medan.com menyambangi rumah korban yang berada di Desa Sukamandi Hilir, Kecamatan Lubuk Pakam, korban tampak masih terbaring lemas dan sesekali meringis kesakitan akibat luka tusukan.
"Malam itu, karena di cafe lain enggak ada musik, karena bulan Ramadan, jadi saya bersama teman-teman ke Lapo Gabe karena di situ yang ada musiknya. Sekitar jam 22.00 WIB, Sabtu (24/4/2021) kami sampai di sana berempat kami pesan lah tuak satu teko kecil. Pas udah habis satu teko kecil ini, dia udah ribut di meja lain," ujar Marihot Pardede sambil menceritakan kronologi kejadian, Senin (26/4/2021).
Lanjutnya, setelah pelaku ribut di meja lain, terakhir mendatangi meja korban sambil berteriak mengucapkan "Kau Saragih" padahal nyatanya korban bermarga Pardede.
"Terakhir dia mendatangi saya. Kau Saragih ya? saya Pardede saya bilang. Ah bukan Saragih kau, saya Pardede, kau polisi? bukan sudah pensiun. Terus pergi dia keluar naik kereta," ujar Marihot.
Setelah sekitar setengah jam, Marihot menuturkan, pelaku kembali dengan mengenakan tas dan menenteng sebuah sangkur.
"Kira-kira setengah jam balik dia, bawa tas, nenteng sangkur. Di tanyaknya lagi saya, kau kan Saragih. Tidak saya bilang. Langsung lah di ayunkannya sangkurnya, pertama saya mundur enggak kena, yang ketiga baru kena," ujar Marihot.
Saat ditanya apa motif dari pelaku, Marihot sama sekali tidak tau. Dan ia sama sekali tidak kenal dengan pelaku.
"Sebelumnya tidak ada masalah sama sekali. Entah mungkin dia ada dendamnya sama marga Saragih polisi juga mungkin, kita kurang tau," ucap Marihot.
Sebelum mengayunkan sangkur ke dada korban, pelaku sempat menusukan sangkur ke meja di mana korban saat itu sedang duduk bersama teman-temannya.
"Kalau di bilang mabuk biasa enggak parah sampe gitu, abangnya pun di dorongkannya. Sebelum kami sampai di cafe, dia sudah deluan di lokasi. Setelah saya di tusuk, saya enggak tau kejadian dan langsung di bawa ke rumah sakit," ucap Marihot.
"Kondisi sekarang ya masih dalam keadaan sakit. Mau menggerakkan badan masih terasa sakit di lukanya ini," sambungnya.
Atas kejadian ini, korban sudah melaporkan peristiwa tersebut ke Unit Pelayanan dan Pengaduan Polisi Militer di Masubdenpom I/1-3 Lubuk Pakam.
Sementara itu, Den Pom I/1-3 Lubuk Pakam Kapten Sukarman Situngkir membenarkan adanya laporan dugaan penganiyaan itu.
"Untuk Kasus penganiayaan pensiun polisi sudah kami tangani dengan baik secara proses hukum," ujar Sukarman.
Namun terkait motif dan kronologi kejadian, Sukarman belum menjabarkannya. Dia hanya memastikan korban merupakan seorang purnawirawan.
"Korban sudah pensiun dari polisi," ujar Sukarman.
(CR23/tribun-medan.com/tribunmedan.id)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/korban-penusukan-oleh-terduga-oknum-tni-bernama-marihot-pardede.jpg)