Wawancara Eksklusif

Kabir Bedi Niat Mewujudkan Semua Tantangan, Memenuhi Kebutuhan Air Bersih hingga Pelayanan Maksimal

PDAM Tirtanadi.Perusahaan ini sudah berdiri 100 tahun lebih. Jadi perusahaan ini bisa dibilang perusahaan yang sudah ternama dan terpercaya.

TRIBUN MEDAN/T. Agus Khaidir
Direktur Utama PDAM Tirtanadi Kabir Bedi ST MBA saat berada di Studio Tribun Medan, Gedung Kompas Gramaedia, Jl. KH Wahid Hasyim No.37 Medan, Jumat (5/3/2021). 

Selain itu juga kami saat ini dari ruangan ke ruangan memotivasi karyawan. Karena sebenarnya kami perhatikan banyak karyawan yang mumpuni. Hanya saja bagaimana kami bisa memaksimalkan dan mendorong, agar mereka benar-benar bekerja secara maksimal. 

Dan kami sampaikan bagaimana mereka harus mempercayai saya selaku nahkoda, bahwa kita sudah on the track untuk mencapai pelayanan maksimal kepada masyarakat. 

T: Dengan adanya KPI itu berarti reward dan punishment jelas ya, bukan like and dislike, tapi kinerja? 

K: Oh tidak, tidak. Semua itu terukur jelas. Dengan adanya KPI bisa dilihat cabang mana yang terbaik. Cabang terbaik itu pasti akan kami perhatikan. 

Sekarang ini pun kalau kami mau mempromosikan karyawan, nomor satu kami akan melihat dari hasil assessment yang bekerja sama dengan universitas negeri di Sumatera Utara. 

Patokan awal utamanya adalah assessment. Yang nilainya A (Terbaik) merupakan prioritas. Yang nilai B itu posisi kedua. Sedangkan yang nilai C dan D bukan berarti mati karir, tapi harus diperbaiki dulu kemudian akan dipantau kembali bila dibutuhkan. 

Selain assessment bagus, dilihat juga kinerja. Kalau kinerja bagus pastinya akan dipromosikan. Jadi kami akan benar-benar menempatkan orang yang mumpuni di posisi-posisi tertentu. 

Dengan demikian teman-teman menjadi lebih semangat. Saling berlomba untuk mencapai kinerja yang terbaik. 

T: Terkait penambahan pasokan air kepada warga Kota Medan. Mengacu pada jumlah warga Kota Medan (kurang lebih 2,5 juta jiwa berdasarkan data tahun 2020), pasokan air ideal berada di kisaran angka 11.000 liter per-detik. Namun sekarang baru terpenuhi 7.000 ribu liter per-detik. Berarti ada kekurangan 4.000 liter per-detik. Langkah-langkah seperti apa yang sudah dilakukan untuk menutupi kekurangan tersebut?

K: Kami dari PDAM Tirtanadi mewakili Pak Gubernur, memohon maaf kepada masyarakat. Memang produksi kita saat ini masih terbatas. Dari harusnya kebutuhan air 11.000 liter per detik, saat ini masih tersedia 7.000 liter per detik. 

Tentunya karena kekurangan produksi ini, mengakibatkan pelayanan kepada masyarakat belum maksimal. Terutama terjadi di daerah ujung-ujung atau posisinya jauh dari instalasi dan reservoir. 

Nah inilah tantangan bagi kami bagaimana bisa secepatnya memenuhi kebutuhan air yang sesuai. 

Untuk memenuhi itu, 
Saat ini PDAM Tirtanadi sudah menandatangani kontrak/mendapat penambahan (hibah) dari Kementerian PUPR, yakni SPAM Regional yang berada di Binjai, dengan kapasitas produksi air 1.000 liter per detik. Insya Allah di akhir tahun 2022 instalasi ini selesai. Dan dengan memohon doa masyarakat pula yang 1.000 liter per detik ini akan mengalir untuk masyarakat di Kota Medan. 

Kemudian saat ini kami juga sedang melakukan proses lelang, untuk meningkatkan kapasitas produksi pada instalasi yang sudah ada (di Instalasi yang berada di Kota Medan. Ini juga nanti insya allah ada penambahan sekitar 1.000 liter per detik.

Dan kemudian juga untuk di Instalasi Binjai (di luar hibah SPAM dari PUPR) akan ada penambahan 1.000 liter per detik.Yang akan diupayakan penyelesaiannya pada awal 2023.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved