TRIBUNWIKI
Rodiah Rahmawaty, Profesor Termuda di Departemen Ilmu Kesehatan Mata Universitas Sumatera Utara
Begitu juga ketika ia duduk dibangku sekolahan, ia sering melihat aktivitas dokter dengan pasiennya di Rumah Sakit.
TRIBUN-MEDAN.com,- MEDAN – "Jangan Putus Asa, dan Tak Ada yang Tak Mungkin," itu lah moto hidup dari seorang Rodiah Rahmawaty Lubis.
Wanita yang akrab disapa Rahmawaty ini adalah profesor termuda di Departemen Ilmu Kesehatan Mata, Fakultas Kedokteran, Universitas Sumatera Utara (USU).
Rahmawati dibesarkan dari seorang ibu dan ayah yang berprofesi sebagai dokter, maka wajar saja, masa kecilnya tak terlepas dengan Rumah Sakit.
Karena dalam kesehariannya sejak kecil, ia kerap sekali diajak oleh ayahnya ke Rumah Sakit.
Begitu juga ketika ia duduk dibangku sekolahan, ia sering melihat aktivitas dokter dengan pasiennya di Rumah Sakit.
Baca juga: TRIBUN-MEDAN-WIKI, Jalan Tol Binjai Resmi Beroperasi, Berikut Tarif Sesuai Golongan dan Jarak Tempuh
“Kebetulan Ayah dan Ibu saya seorang dokter, dalam keseharian saya setelah pulang sekolah. Biasanya ayah saya suka menjemput saya sekolah, kemudian mengajak singgah ke Rumah Sakit (RS) untuk menemani ayah saya visit. Terkadang saya duduk di mobil bersama pak supir, namun kadang-kadang saya menemani ayah saya di ruang tunggu dokter,” ujarnya kepada Tribun.
Wanita kelahiran 17 April 1976 ini, juga menceritakan saat di ruang tunggu dokter, acap kali melihat antusias dari keluarga pasien. Ketika seorang dokter sedang mengunjungi salah seorang keluarganya pasien.
Di situ lah, ia melihat salah seorang keluarga pasien mengutarakan semua keluhannya di hadapan seorang dokter.
Lalu, ia juga mendengarkan bahasa yang baik dan bahasa yang bernilai motivasi untuk semangat sembuh, dari seorang dokter kepada keluarga pasien dan pasiennya.
“Saya dari situ melihat bahwasanya, pekerjaan ini, selain pekerjaan mulia tentunya memberikan semangat dan memberikan atmosfer positif kepada pasien untuk kembali sembuh.
Ditambah lagi ketika saya melihat pasien itu sendiri sembuh dan pasien itu sendiri serta keluarganya mememberikan ucapan terimakasih kepada seorang dokter atas jasa yang telah diberikan dokter,” tuturnya.
Baca juga: TRIBUN-MEDAN-WIKI: Ifani Helen, Dara Utama Kota Medan
Hal itu yang membuatnya terharu dan bergairah untuk menekuni atau berkeinginan menjadi seorang dokter.
Lalu, di saat itu juga ia berkata dalam hatinya, jika memiliki kemampuan dan kesanggupan belajar keperguran tinggi, bertekad untuk menekuni bidang yang sama seperti ibu dan ayahnya.
Tak hanya itu saja yang memotivasinya menjadi seorang dokter.
Melainkan, ingin bermanfaat memberikan kesehatan bagi masyarkat.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/rodiah-rahmawaty-lubis.jpg)