Sempat Jadi Tempat Wisata, Danau Martubung Kini Tertutup Enceng Gondok, Permukiman Rawan Banjir
Enceng gondok memenuhi seluruh permukaan danau seluas 10 hektare tanpa ada wilayah yang tampak air.
T R IBUN-MEDAN.com- Danau Martubung di Perumahan Griya Martubung Jalan Tangguk Raya, Kelurahan Besar, Kecamatan Medan Labuhan, yang sempat jadi lokasi wisata sudah berubah.
Kini danau tersebut dipenuhi enceng gondok.
Kondisi ini menyebabkan permukiman di daerah setempat menjadi rawan banjir.
Amatan T r ibun-Medan, Jumat (25/9/2020) tampak enceng gondok memenuhi seluruh permukaan danau seluas 10 hektare tanpa ada wilayah yang tampak air.
Menurut informasi dari Majid, warga sekitar menuturkan bahwa fenomena tumbuhnya enceng gondok ini terjadi bermula pada tahun 2001.
Dengan pertumbuhan yang begitu cepat, sehingga saat hujan tiba, enceng gondong ini tidak memberikan wadah dan melimpahkan air hujan ke daratan.
Keresahan ini juga turut diresahkan Majid lantaran pekerjaannya untuk mengangkut sampah di TPS ini tepat berada di pinggir danau, dan ketika hujan akan menggenangi wilayah sekitar danau yang mencapai betis orang dewasa atau kurang lebih 30cm.
"Resah sudah pasti karena adanya enceng gondok ini, pasti banjir ke jalan sampe mau itu tingginya sebetis orang dewasalah. Karena ini juga ya kami gak kerja ambil sampah lah, terendam semuanya. Karena kan enceng gondok ini buat dangkal danau, gak ada celahnya dia," ungkap Majid.
Majid bercerita, dulunya Danau Martubung sebelum terlantar seperti sekarang, pada tahun 2005 sempat menjadi pusat rekreasi warga martubung yang populer dikunjungi untuk menikmati suasana sore.
"Tahun 2005 ini pernah dibersihkan, wah jadi rame dulu ini tempat wisata. Ada mainan bebek air di Danau, bertahan itu sampai empat tahunan. Semua yang santai-santai sama yang jualan penuh ini pinggir danau. Hiduplah dulu suasananya, enggak kayak sekarang," ujarnya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, Pemko Medan juga sudah pernah melakukan pembersihan enceng gondok pada Januari 2020 lalu.
Namun, belum sempat dibersihkan semua, pandemi Covid melanda hingga membuat proyek berhenti dan enceng gondok kian liar tumbuh selama delapan bulan belakangan ini.
"Kemarin itu udah sempat dibersihkan sebelum Covid. Tapi pas Covid berhenti dia, separuh udah itu dibersihkan. Katanya habis Covid, tapi ini kan belum ada tanda siap. Kemarin itu prosesnya sebulan juga tiap hari dibersihkan tapi memang cepat kali pertumbuhannya ini. Kalau bersih cantik kali danau ini," kata Majid.
Selain Majid, keresahan juga disampaikan Tuti yang turut kena imbas banjir akibat pemadatan enceng gondok yang menutupi Danau Martubung.
"Kalau banjir udah sering lah, dikit-dikit banjir sampe lutut. Kalau dengar info memang dari enceng gondok ini asalnya, karena gak ada celah ya ke jalan lah dia. Miris juga, sampe kereta pun gak bisa lewat, tinggi kali ini.
Kita berharapnya segera ada tindakanlah dari pihak Lurah atau Camat biar ada pergerakan. Kita warga siap kalau harus bergerak," pungkas Tuti.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/vdanau-martubung-yang-ditutupi-enceng-gondok.jpg)