Breaking News

Tingatkan Derajat Kesehatan, LPM USU Sosialisasikan Manfaat Daun Kelor Sebagai Bahan pangan

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan ibu dan bayi serta meningkatkan kemampuan ibu dalam memanfaatkan daun kelor.

TRIBUN MEDAN/HO
TIM LPM USU melakukan pengabdian masyarakat di Kelurahan Harjosari II Kecamatan Medan Amplas. 

TRI BUN-MEDAN.com - MEDAN - Lembaga Pengabdian Masyarakat Universitas Sumatera Utara (LPM USU) melakukan pengabdian masyarakat di Kelurahan Harjosari II Kecamatan Medan Amplas. 

Tema pengabdian masyarakat kali ini adalah "Upaya Peningkatan Derajat Kesehatan Ibu dan Bayi Pelalui Pemanfaatan Daun Kelor Sebagai Bahan Pangan.

Pengabdian masyarakat ini diketuai dosen Fakultas Keperawatan Nurbaiti, S.Kep., N.S., M.Biomed dan Nur Afi Darti, S.Kp., M.Kep selaku anggota dan melibatkan sejumlah mahasiswa program studi Ners Fakultas Keperawatan USU yakni Dani Ramadhani, Yasmin Achmad Badegeil, Ratna Sari Dewi, Mia Meliyani Barus, Mitha Audina Ramadhani, Insanul Fikri Wiselly, dan Adi Rahmad Agustian Ritonga.

Ketua Pengabdian Masyarakat, Nurbaiti, S.Kep., N.S., M.Biomed dalam keterangan persnya yang diterima Tri bun-Medan.com, Minggu (20/9/2020) mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan ibu dan bayi serta meningkatkan kemampuan ibu dalam memanfaatkan daun kelor yang berupa bahan alam yang mudah didapat sebagai bahan pangan yang bernilai gizi tinggi.

Kegiatan ini dibuka oleh Sekretaris Lurah Kelurahan Harjosari II Kecamatan Medan Amplas, Sukma Dewi.

Lembaga Pengabdian Masyarakat USU Bantu Produksi Minyak Kelapa di Galang

Sukma Dewi  mengatakan kegiatan ini dapat menambah pengetahuan ibu untuk meningkatkan derajat kesehatan ibu dan bayi. Selain itu menambah pengetahuan ibu dalam menyiapkan makanan yang bernilai gizi tinggi dari bahan alam yang mudah didapat dan tidak membutuhkan biaya yang mahal.

Kegiatan pengabdian masyarakat ini diawali dengan pembagian masker dan face shield yang harus dipakai peserta selama kegiatan dan mewajibkan peserta menggunakan hand sanitizer. Dengan demikian, protokol kesehatan dapat diterapkan dengan baik. 

Selanjutnya kegiatan diisi dengan penyuluhan kesehatan tentang kesehatan ibu dan bayi, tumbung kembang anak dan cara menilai tumbuh kembang anak dan pemanfaatan daun kelor sebagai bahan pangan yang bernilai gizi untuk makanan tambahan bayi. 

Materi selanjutnya adalah sesi diskusi dan pemutaran video tentang proses pembuatan bahan pangan yang berasal dari daun kelor.

Bantu Penanganan Covid-19, Dosen USU Beri Bantuan APD untuk Tenaga Medis Puskesmas Padang Bulan

"Selain melakukan penyuluhan tim membagikan bahan pangan berupa daun kelor, agar-agar, gula dan susu yang langsung dapat diolah di rumah sebagai makanan tambahan untuk bayi," kata Nurbaiti.

Nurbaiti menuturkan, dari beberapa hasil penelitian tentang daun kelor, diketahui kalau daun kelor mempunyai banyak manfaat diantaranya dapat menstimulasi pembentukan daya tahan tubuh dan memiliki nilai gizi yang tinggi untuk ibu dan bayi.

Manfaat lainnya adalah menyembuhkan penyakit rematik, cacingan, rabun ayam, sulit buang air kecil, luka bernanah,sakit kuning dan dapat menstabilkan tekanan darah serta mengontrol kadar glukosa  lagi penderita diabetesmellitus.

Daun kelor sering digunakan sebagai penghangat badan karena mengandung pterigospermin yang bersifat sebagai perangsang kulit.

Tangkal Hoaks Corona, Tim Pengabdian Masyarakat FISIP USU Fasilitasi Pelatihan untuk Penjual Jamu

Kelor (Moringaoliefera Lam) merupakan tanaman perdu  yang mengandung flavonoid, saponin sitokinin, asam-caffeolylquinat dan mengandung asam lemak tak jenuh seperti linoleat (omega 6) dan alfalinolenat (omega 3) Daun kelor mengandung sekitar 27persen protein. Selain itu kaya akan vitamin A, C, kalsium, zat besi dan phoporus.

"Daun kelor dapat dijadikan pengganti pewarna makanan untuk membuat makanan tambahan bayi seperti agar-agar daun kelor dan donat daun kelor. Dengan mencampur daun kelor dalam olahan makan, bayi dapat mengonsumsi daun kelor yang memiliki banyak manfaat," jelas Nurbaiti.

Kepala Lingkungan 9, Gustinawati di akhir kegiatan menyampaikan agar kegiatan tidak hanya sampai di sini tapi diharapkan agar bisa terus berlanjut. Dengan demikian, derajat kesehatan ibu dan bayi di kelurahan Harjosari II Kecamatan Medan Amplas lebih meningkat lagi.(*/top/tri bun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved