PSG vs Bayern Muenchen
Memburu Kado Terindah
Duel sengit akan terjadi pada partai pamungkas Liga Champions Bayern Muenchen kontra Paris Saint Germain Senin Dini Hari
Sedang Neymar jadi man of the match saat PSG menekuk Atalanta 2-1 pada perempatfinal. Krusialnya Neymar bisa dilihat dari perjalanan PSG di Liga Champions. Dua musim terakhir, tanpa diperkuat Neymar yang cedera, PSG selalu gugur di babak 16 besar.
Musim ini, penyerang asal Brasil berusia 28 tahun ini terbebas dari cedera. Ia memimpin PSG terus melaju, sekalipun badai cedera sempat melanda. Berturut-turut para pemain bintang PSG seperti Kylian Mbappe, Angel di Maria, Marco Verratti dll absen baik karena cedera, maupun suspend. Tapi, PSG tetap bisa menapaki babak final, di antaranya berkat peran sentral Neymar.
Neymar telah menyumbang tujuh gol pada Liga Champions ini, meliputi tiga gol, dan empat assists. Namun, perannya jauh lebih besar daripada sekadar angka. Dengan mobilitasnya yang tinggi, termasuk juga aksi aktingnya, ia adalah pengacau pertahanan, dan konsentrasi para bek lawan.
Salah satu alasan PSG bisa menekan Leipzig pada semifinal lalu adalah, karena aksi Neymar di area tengah kiri di luar kotak penalti. Posisinya yang nanggung itu membuat para pemain bertahan Leipzig, Nordi Mukiele, Conrad Laimer, dan Kevin Kampl bingung menentukan siapa di antara mereka yang harus menandai pemain Brasil itu.
Neymar pun memanfaatkan kebingungan tersebut. Ia mengacak-acak pertahanan Leipzig, mengacaukan konsentrasi, dan kadang bertukar posisi dengan Mbappe.
Pola Neymar yang acak ini menjadi hal yang harus diwaspadai para pemain Bayern. Jika tidak, mereka akan mendapatkan hukumannya. Dan, ulang tahun sang mesin gol, Lewandowski pun akan berakhir dengan kesedihan. (tribunnews/den)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/di-maria-bawa-final-psg.jpg)