Dampak Erupsi Gunung Sinabung, Harga Sayuran Mulai Bergerak Naik
Erupsi Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, mulai berdampak terhadap harga sayur mayur yang mengalami kenaikan.
Laporan Wartawan Tribun Medan/Natalin
TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN - Erupsi Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, mulai berdampak terhadap harga sayur mayur yang mengalami kenaikan.
"Selama ini, harga sayuran anjlok. Semenjak erupsi Gunung Sinabung, otomatis pasokan berkurang, untuk mendapatkan kualitas yang terbaik juga agak sulit," ujar seorang distributor sayuran J.Purba di Pasar Induk Lau Cih Medan, Selasa (11/8/2020).
Dikatakannya, kol merupakan satu jenis sayuran yang terimbas erupsi Gunung Sinabung. Jika biasanya, kol habis dipanen langsung dibawa ke Medan untuk dijual, namun saat ini kol harus dikupas terlebih dulu.
"Akibat erupsi Gunung Sinabung, kol harus dikopek (dikupas) beberapa kali, baru kol itu dapat yang bagus," ujarnya.
Saat ini, kata J.Purba, sejumlah sayuran yang mengalami kenaikan harga, misalnya saja, kol dari harga Rp700 per kg, kini melonjak menjadi Rp 1.200 per kg.
Kemudian sawi putih juga naik, dari harga Rp 1.000 per kg menjadi Rp 1.700 per kg.
Begitu juga dengan sawi pahit yang mengalami kenaikan dari Rp2000 per kg menjadi Rp3.500 per kg serta bunga kol melonjak menjadi Rp6.000 per kg, atau naik Rp4.000 dari harga sebelumnya yang dibanderol Rp2000 per kg.
Sedangkan cabai merah masih relatif berfluktuasi teranyar dipasarkan dikisaran harga Rp 15 ribu ribu per kg hingga Rp 20 ribu per kg. "Cabai merah dari Jawa itu Rp 15 ribu, tapi cabai gunung ini Rp 20 ribu, padahal sebelumnya Rp23 ribu," ucapnya.
Diakuinya, daya beli masyarakat juga masih rendah, apalagi masih adanya pandemi Covid-19. Ia berharap usahanya mampu bertahan.
Dalam kesempatan berbeda, Kepala UPT Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura (PTPH) Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumut, Marino mengatakan, hasil pengamatan petugas pada tanggal 9 Agustus 2020 diperoleh data luas pertamanan yang terkena erupsi Gunung Sinabung di Kecamatan Merdeka, Berastagi, Dolat Rayat dan Naman Teran.
"Luas tanaman pangan yang terkena erupsi Gunung Sinabung adalah empat hektar, yaitu pada tanaman ubi jalar. Sedangkan tanaman holtikultura yang terkena erupsi Gunung Sinabung adalah 1.470 hektar," ucap Marino.
Dijelaskannya, upaya yang dilakukan untuk menghilangkan debu vulkanik akibat erupsi Gunung Sinabung adalah dengan melaksanakan penyemprotan atau penyiraman air pada tanaman yang terkena, sehingga tanaman tidak busuk dan masih dapat melaksanakan proses fotosintesis.
(nat/tribun-medan.com)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/tanaman-petani-kena-debu-vulkanik.jpg)