TRI BUN WIKI

TRI BUN-MEDAN-WIKI: Nikmati Suasana Angkringan Yogyakarta di Medan Malam Hari

Di tempat ini, masyarakat dan wisatawan Medan dapat menikmati suasana angkringan, seperti di Yogyakarta pada malam hari.

Editor: Salomo Tarigan
HO/tri bun medan
Lesehan Angkringan Jumpa Tengah 

Laporan Reporter Tribun Medan/Aqamarul Akhyar

TRI BUN-MEDAN-WIKI.com – Angkringan Yogyakarta memang tak ada duanya, di Indonesia. Angkringan tersebut juga sudah lama populer di Indonesia, hal ini tentunya  karena tempatnya yang unik dan menarik daya perhatian wisatawan.

Daya tarik itu terlelak pada suasana tempatnya, yang menawarkan suasana malam dengan iringan musik dari seniman Yogya dan kuliner khas Yogya, Minggu (5/7/2020).

Namun, konsep suasana tersebut menginfluence kota-kota besar lainnya di Indonesia.

Satu di antaranya Kota Medan, yang meniru konsep suasana angkringan tersebut.

Angkringan yang terletak di Jalan Kesawan Square Kota Medan, bernama Angkringan Jumpa Tengah.

Di tempat ini, masyarakat dan wisatawan Medan dapat menikmati suasana angkringan, seperti di Yogyakarta pada malam hari.

Salah satu owner pendiri Angkringan Jumpa Tengah, Joko Dwi Purnomo, menceritakan latar belakang berdirinya angkringan tersebut, berawal dari sebuah kerinduan terhadap kampung halaman di tanah Jawa.

Maka, didirikan lah angkringan dengan konsep seperti di Yogyakarta di Kota Medan.

Angkringan Jumpa Tengah yang beroperasional setiap malam hari, dari pukul 18.30 – 24.00 WIB, di hari Selasa sampai Minggu ini, didirikan oleh empat orang, yakni, Joko Dwi Purnomo, Rizaldi Hirachman, M Arif Hutasuhut, dan Dede Arsyadi.

Mereka berempat memilih lokasi kawasan Jalan Kesawan Square, sebagai tempat Angkringan Jumpa Tengah.

Hal ini dikarenakan, kawasan tersebut merupakan kawasan bersejarah, dan  memiliki banyak gedung-gedung tua atau bersejarah masa Kolonial Belanda.

Selain itu, kawasan tersebut merupakan inti kota Medan, dan sering dilintasi oleh para pengendara, serta, sering dikunjungi wisatawan manca negara.

Maka dari itu, Angkringan yang baru saja berdiri di awal September 2019 ini, sangat menuai respon yang positif dari masyarakat Kota Medan dan wisatawan.

Dengan bermula pangsa pasar hanya kaum milineal saja, tetapi saat ini melebar menjadi semua kalangan. Tentunya, karena suasana dan kuliner yang dijual tak jauh dari konsep di Yogyakarta.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved