Gajah Medan Zoo Mati
Pecinta Satwa Ini Menangis dan Peluk Neneng, Gajah Medan Zoo yang Mati
Seorang wanita muda terlihat sedih dan memeluk Neneng, gajah betina yang mati di Medan Zoo.
Penulis: M Daniel Effendi Siregar |
Gajah betina tersebut dirawat oleh Medan Zoo sejak berusia 20-an tahun, jadi lebih dari 20 tahunan sejak di kebun binatang di Jalan Brigjen Katamso 'Neneng' sudah dirawat.
Sebelum mati, Akhyar menyebutkan, Neneng mengalami sakit sejak Selasa (21/1) pagi, diawali tidak mau makan, hingga Rabu (22/1) dipantau oleh drh Sucitrawan.
Akhirnya, pada hari Rabu mulai diambil tindakan dengan memberikan infus larusan glukosa dan Ringer lactat.
"Tindakan yang dilakukan ini sebagai observasi awal dari tim medis hewan di Medan Zoo, dan akhirnya setelah menghabis 57 botol infus, sekira pukul 10.30 pada Sabtu (25/1), Neneng mati," sebutnya didampingi drh Sucitrawan dan Dirut PD Pasar Putrama Al Khairi di kawasan Medan Zoo.
drh Sucitrawan menyampaikan, dugaan sementara matinya gajah dikarenakan usianya sudah tua, biasanya usia gajah mencapai 60 tahun.
Tapi, untuk mengetahui lebih tegasnya penyebab kematian, tim medis bersama BKSDA sedang melakukan outopsi, kemudian membawa hasil aoutopsi untuk dicek di laboratorium.
Sucitrawan menerangkan riwayat Neneng gajah betina ini ada di kebun binatang sudah cukup lama, lebih dari 20 tahun.
Selanjutnya, saat pindah dari kebun binatang di Jalan Brigjen Katamso ke Simalingkar B ini, gajah ini masih terus sehat.
"Saya mulai melihat dan memantau perkembangannya sejak tahun 2008. Sejak itulah saya tak pernah melihat Neneng sakit parah, hanya diare biasa. Hari ini dia sudah mati, dan tim kami sedang mencari tahu penyebab kematiannya," pungkasnya.
(sir/tribun-medan.com)