Anggota DPRD Siantar Minta Chek Up Otak Ditampung APBD, Sekwan Tertawa
Anggaran pemeriksaan kesehatan (medical check-up) bagi 30 anggota DPRD Kota Pematangsiantar menjadi sorotan.
Penulis: Tommy Simatupang |
TRIBUN-MEDAN.com - Anggaran pemeriksaan kesehatan (medical check-up) bagi 30 anggota DPRD Kota Pematangsiantar menjadi sorotan.
Anggota dewan menilai anggaran Rp180 juta untuk tahun 2020 ini mendapatkan usulan lebih dari beberapa anggota DPRD Siantar.
Sekretaris DPRD Siantar Wanden Siboro mengungkapkan ada pembahasan yang lucu saat mendengar aspirasi anggota dewan terkait anggaran pemeriksaan kesehatan.
Saat ditemui tribun-medan.com Selasa (19/11/2019), Wanden mengatakan ada anggota dewan yang meminta supaya di dalam pemeriksaan kesehatan dimasukkan pemeriksaan otak. Tak hanya itu, anggota dewan yang tak ingin disebutkan namanya dan dari fraksi mana meminta supaya melakukan chek up di seluruh tubuh luar dan dalam.
"Apa ketentuan dari rumah sakit ya gitulah. Medical check up itu apa termasuk otak? Kan enggak!" katanya.
Wanden mengatakan, dalam pemeriksaan kesehatan hanya meliputi pemeriksaan umum seperti mata, paru-paru, jantung, tensi, tekanan darah, suhu tubuh, detak jantung, tingkat pernapasan dan pemeriksaan standar lain.
"Jelas saya bantah. Karena dalam peraturan tidak ada cek up otak. Mana bisa sembarangan kita menampung,"katanya seraya mengungkapkan sempat tertawa mendengar permintaang anggota dewan itu.
Wanden juga mengungkapkan anggota dewan juga sempat meminta untuk ditampung anggaran berobat. Wanden pun mengaku tidak dapat menampung itu, karena seluruh anggota dewan sudah memiliki BPJS.
Selain itu, Wanden juga menolak untuk menampung pengadaan telepon genggam.
"Sempat juga minta handphone, langsung kita bantah," katanya.
Menanyakan tentang permintaan chek up otak tribun-medan.com sempat menanyakan ke Baren Alijoyo dari Fraksi PDIP. Baren langsung ketawa dan pergi menjauh.
"Enggak ada itu. Enggak ada itu," katanya sembari tertawa.
Teman satu fraksinya, Fery Sinamo menjelaskan maksud dari permintaan pemeriksaan otak DPRD Siantar dalam rapat anggaran kemarin. Kata Fery, anggota DPRD bukan hanya meminta chek up otak tetapi juga keseluruhan. Termasuk, chek up alat kelamin.
"Bukan otak saja. Jangan sepotong-potong. Maunya general. Kalau check up begitu. Definisi check up coba kita lihat, ya harus semua. Kalau setahu saya medical chek up itu menyeluruh gak sepotong-potong. Selayaknya seperti itu. Namamya juga medical chek up jadi semua,"katanya.
Fery mengatakan tidak terima jika hanya melakukan pemeriksaan umum. Apalagi, katanya, ia setiap tahun menjalani pemeriksaan di Singapura dengan biaya yabg lebih besar.
"Kalau memang cuam sepotong-potong janganlah. Medical check up seperti apa Rp6 juta? Kalau enggak sesuai dengan yang kami harapkan, mending enggak usah. Untuk apa tanggung-tanggung? Aku pribadiku medical check up di Singapura seluruh tubuh. Sekali setahun aku pasti ke Singapura," katanya. (tmy/tribun-medan.com)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/rapat_komisi_dprd_siantar.jpg)