Hari Raya Idul Fitri

Pegawai Lapas Tempel Kertas Bertuliskan 'Dilarang Masuk' saat Jurnalis Hendak Meliput Salat Id

Pasalnya tahun ini para awak media dilarang melakukan liputan salat id di Lapas Kelas IA Tanjung Gusta Medan, Rabu (5/6/2019).

Tribun Medan / Victory
Pegawai Lapas Tempel Kertas Bertuliskan 'Dilarang Masuk' saat Jurnalis Hendak Meliput Salat Id. 

Pegawai Lapas Tempel Kertas Bertuliskan 'Dilarang Masuk' saat Jurnalis Hendak Meliput Salat Id

TRIBUN-MEDAN.com- Perayaan Idul Fitri 2019 di Lapas Tanjung Gusta jadi momen yang berbeda bagi para jurnalis.

Pasalnya tahun ini para awak media dilarang melakukan liputan salat id di Lapas Kelas IA Tanjung Gusta Medan, Rabu (5/6/2019).

Hal ini baru pertama kali terjadi di 2019, Lapas Tanjung Gusta bahwa para awak media dilarang untuk meliput berjalannya salat id.

Awal kejadian ini terjadi saat awak mendatangi Lapas Tanjung Gusta tepat pukul 07.33 WIB.

Dimana di awal kedatangan, ketika awak media yang telah mengenakan id menjelaskan kepada penjaga di pintu gerbang Lapas, bahwa niatan kedatangan untuk melakukan liputan salat Id.

Sang penjaga malah menyuruh para awak media menunggu di post penjagaan. Sembari dirinya memberitahu dengan Handy Talky kepada para penjaga.

Selama dalam pos penjaga, Tribun mencoba mengkonfirmasi kedatangan kepada KPLP Tanjung Gusta, Pithra Jaya Saragih lewat telepon seluler sebanyak 6 kali. Namun telefon Tribun direject.

Para awak media menunggu hampir 28 menit di dalam pos penjagaan, dan akhirnya penjaga mengizinkan untuk langsung menuju pintu utama Lapas.

Baca: TIPS untuk YouTuber Pemula - Cara Mudah Mengunggah Video lewat Laptop, Komputer dan Smartphone

Baca: Toleransi Beragama di Hari Raya Idul Fitri, Ribuan Umat Islam Shalat Id di Depan Gereja

Baca: Himpunan Ucapan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1440H, Cocok Dibagikan di WhatsApp, IG, dan FB

Baca: VIDEO: Pawai Beduk dengan Beragam Mobil Hias Kelilingi Tanjung Pura

Saat tombol pintu satu dibunyikan, penjaga dari lubang pintu utama menyebutkan bahwa para awak media untuk menunggu dan menyebutkan "Belum bang, belum mulai salatnya," tutur penjaga dari lubang.

Budi Situngkir dan Frans Elias Nico dalam acara pisah sambut di Gedung Satu, Lapas Tanjung Gusta, Medan, Sabtu (1/6/2019).
Budi Situngkir dan Frans Elias Nico dalam acara pisah sambut di Gedung Satu, Lapas Tanjung Gusta, Medan, Sabtu (1/6/2019). (Tribun Medan/Victory Arrival Hutauruk)

Di depan pintu utama, ternyata KPLP Tanjung Gusta, Pithra Jaya Saragih sedang berbicara kepada para keluarga tahanan di depan pintu lapas.

Baca: Warga Alue Ie Mirah Padati Masjid Besar Baitul Hidayah untuk Salat Idul Fitri 1440H

Baca: Ashanty dan Keluarga Tak Mudik saat Idul Fitri, Pilih Liburan ke Kanada di Hari Lebaran Kedua

Langsung saja para awak media menanyakan untuk bisa masuk ke dalam dan melakukan liputan salat id.

Namun ternyata Pihtra malah menjawab "Mau masuk apa, Loh udah selesai itu salat idnya," cetusnya.

Tentu saja hal tersebut membuat para awak media heran. Dan menyebutkan bahwa para penjaga dari tadi menahan mereka dan menyebutkan bahwa salat id belum dimulai.

Pihtra kembali berdalih bahwa bukan dirinya yang menanggung jawabi untuk masuknya media dan menyebutkan bahwa itu urusan dari Kasi Binaan Masyarakat.

Baca: Ini Dia Negara yang Rayakan Idul Fitri Paling Cepat di Dunia, Jatuh pada 3 Juni

Baca: Gubernur Sumut Edy Rahmayadi Ungkap Harapan pada Momen Lebaran 1440 Hijriah

"Kenapa tidak dihubungi Binmas ini mereka yang tanggung jawabi," sembari memegang HT dan memberitahu ada wartawan yang akan meliput salat id kepada petugas di dalam Lapas.

Selanjutnya, pernyataannya berubah lagi dan menyebutkan bahwa Salat Id masih berlangsung namun sudah memasuki puncak akhir mendengar tausiah.

Bahkan ketika meminta untuk mengambil gambar salat yang masih berjalan. Pihtra terus mengulur waktu dan menyebutkan bahwa harus ada petugas yang mendampingi para awak media. Namun tak kunjung masuk.

Kakanwil Kemenkumham Sumut Dewa Putu Gede duduk lesehan bersama ribuan napi serta puluhan anak panti asuhan di Masjid At-Taubah Lapas Tanjung Gusta Medan, Sabtu (25/5/2019).
Kakanwil Kemenkumham Sumut Dewa Putu Gede duduk lesehan bersama ribuan napi serta puluhan anak panti asuhan di Masjid At-Taubah Lapas Tanjung Gusta Medan, Sabtu (25/5/2019). (Tribun Medan/Victory Arrival Hutauruk)

Salah seorang awak media TV yang sudah tak sabar untuk mengambil gambar karena kebutuhan liputan menyebutkan "Kenapa kami tidak bisa masuk. Inikan kantor publik, siapa saja bisa masuk sini masa kami tidak bisa," cetusnya.

Baca: Foto-Foto Ribuan Umat Islam Melaksanakan Salat Idul Fitri 1440 H di Masjid Raya Medan

Baca: AYAH Tewas setelah Dianiaya Putri dan Keponakannya, Bermula dari Persoalan Harta Warisan

Lalu Pihtra menjawab "Semua kan ada aturannya," cetusnya.

Bahkan salah seorang petugas tampak membawa kertas yang bertuliskan "Dilarang Masuk" ketika para awak media berada di depan pintu masuk dan mencoba meminta masuk Lapas.

Para awak media terus menunggu bahkan ketika Kakanwil Kemenkumham Sumut, Dewa Putu Gede keluar dari pintu tempat tempat para awak media menunggu. Dewa menyebutkan "Nah ini para media," cetusnya. Disambut sahutan para awak media. "Kami tidak dikasih masuk pak," namun hanya ditanggapi senyuman oleh Dewa.

(vic/tribunmedan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved