Smart Woman

Tashianna Bhuller, Menyelamatkan Hewan Terlantar Bersama Medan Animal Rescue

Cofounder Medan Animal Rescue, Tashianna Bhuller mengatakan, masih banyak pemelihara hewan yang kesadarannya sangat rendah.

Tribun Medan/Danil Siregar
Cofounder Medan Animal Rescue, Tashianna Bhuller 

TRIBUN-MEDAN.com-Ikut bergabung dalam organisasi penyelamat hewan (animal rescuer) sungguh sebuah pengalaman yang luar biasa. Banyak pelajaran berharga yang bisa Anda dapatkan selama terjun langsung ke pekerjaan tanpa upah ini.

Mulai dari belajar menangani suatu persoalan kecil seperti saat menolong anak kucing yang tercebur di selokan hingga mengatasi masalah pelik seperti saat mengevakuasi seekor anjing agresif yang akan dihakimi warga.
Dan, kunci untuk dapat menyelesaikan persoalan-persoalan semacam itu hanya dengan kesabaran.

Cofounder Medan Animal Rescue, Tashianna Bhuller mengatakan, masih banyak pemelihara hewan yang kesadarannya sangat rendah. Tanggungjawab hanya sebatas memberi makan dan minum.

"Padahal banyak aspek penting lainnya yang harus diperhatikan seperti pentingnya menjaga agar hewan peliharaan tetap sehat, terkondisikan dengan baik dengan kualitas hidup yang juga baik," ucapnya, beberapa hari lalu.

Ia menjelaskan Medan Animal Rescue menangani beberapa kasus hewan telantar. Dulunya dipelihara tetapi saat tua hewan itu anjing atau kucing dibuang begitu saja dijalanan. Banyak dari hewan-hewan telantar itu yang hidup hanya untuk disiksa baik secara fisik maupun mental lalu mati sia-sia dan itu terjadi setiap hari.

"Anjing dan kucing di jalanan itu sering dilempari, dipukul, ditendang, disiram air panas dan banyak hal buruk yang harus mereka (hewan) alami hanya karena mereka tak ada yang memiliki,"ucapnya.

"Hidup dijalanan adalah hidup yang paling buruk. Bagaimana tidak? Hewan-hewan di jalanan itu untuk bertahan hidup mencari sisa-sisa makanan yang lebih pantas disebut sampah. Untuk itu, kami fokus merawat anjing dan kucing yang terlantar di jalanan, yang sakit, dan hewan tersebut kita rehab," ungkapnya.

Perempuan kelahiran Kota Medan, 25 Mei 1997 ini mengatakan Medan Animal Rescue melakukan sterilisasi hewan-hewan jalanan khususnya kucing dan anjing. Hal ini dilakukan untuk mengendalikan populasi dan mencegah penyakit hewan menular.

"Biasanya kami dapat laporan dari warga bila ada hewan yang terlantar. Masyarakat biasanya menghubungi kita melalui Instagram @Medan Animal Rescue, lalu tim kita akan menyelidiki dulu apakah hewan ini punya pemilik. Bagi saya, semua binatang punya hak hidup layak, mereka tidak bisa tinggal di jalanan," tambahnya.

Selain sebagai Cofounder Medan Animal Rescue, Tashianna juga merupakan Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Prima Indonesia. Namun sebelumnya, ia sempat kuliah di Macquarie University Bachelor of Art (Criminology).

"Dari kecil cita-cita saya memang menjadi seorang dokter. Inspirasi menjadi seorang dokter itu datang dari mama sebab mama itu dokter. Mama selalu mengajarkan saya untuk kerja keras dan ambisius," katanya.

Hal menarik lainnya, Tashianna juga sering mengikuti pemilihan kontes kecantikan. Ia pun pernah terpilih sebagai Runner up Putri Sumut 2018.

"Bagi saya dulu kesuksesan itu berkaitan tentang finansial tapi sekarang sukses itu berkaitan dengan prestasi. Melakukan hal-hal yang berbeda tentunya untuk menjadikan dunia ini lebih baik. Untuk menjadi sukses setiap orang punya harapan dan fokuslah pada diri," ujarnya.

Tashianna berharap agar Medan Animal Rescue semakin berkembang, selain itu ia mampu mencapai tujuan hidup yakni aktif dalam kegiatan sosial dan dapat mengembangkan bakatnya.

Hobi Makeup

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved