Liputan Khusus

Masuk SD Rogoh Kocek Rp 66 Juta, Sekolah Multinasional Dianggap Lebih Berkualitas

Di Medan, sekolah-sekolah yang menggunakan kurikulum internasional ini terus bertambah.

Tribun Medan/HO
Suasana ceria di dalam kelas Singapore Intercultural School Medan. 

Juknis tersebut menerapkan sistem zonasi, yang bertujuan untuk memeratakan siswa. Sehingga tidak ada lagi sekolah yang kekurangan siswa.

"Sistem zonasi itu nantinya hanya menerima siswa yang bertempat tinggal dekat dengan sekolah. Sehingga dengan demikian, diharapkan siswa dapat merata," kata Masrul.

Sementara itu, anggota Komisi B DPRD Medan Rajuddin Sagala mengatakan, pendidikan di sekolah multinasional wajib memasukkan pendidikan lokal atau kurikulum nasional.

Ia mengatakan, saat ini sekolah multinasional belum begitu banyak dipilih, karena biayanya yang mahal. Kendati demikian, sekolah negeri juga harus meningkatkan mutu pendidikan.

Terkait soal pemerataan siswa, Rajuddin menilai sistem zonasi perlu dikaji lagi. Sebab, masih banyak penduduk yang tinggal jauh dari sekolah, sehingga sekolah mengalami kekurangan siswa.

"Makanya perlu dibuat persentase. Misalkan sekolah itu jauh dari penduduk, maka zonasinya harus diperluas. Kemudian orang yang pindahan dari luar daerah. Misalnya dia ikut orangtuanya, itu jadi prioritas untuk menampung kekurangan siswa itu," katanya.(cr5)

Sumber: Tribun Medan
Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved