Hari Pers Nasional
Mengulik Jejak Sejarah Pers Sumatera Utara dari Pemeran Pussis Unimed dan Rumah Sejarah
Puluhan koran dari ratusan tahun lalu ditunjukkan di Pameran Satu Abad Surat Kabar Sumatera Utara
Penulis: Septrina Ayu Simanjorang |
TRIBUN-MEDAN.com - Puluhan koran dari ratusan tahun lalu ditunjukkan di Pameran Satu Abad Surat Kabar Sumatera Utara yang diselenggarakan di Kantor Gubernur Sumatera Utara pada tanggal 6 hingga 8 Februari 2019.
Koran-koran yang dipajang berjumlah sekitar 80 koran asal Sumatera Utara mulai tahun 1923 sampai 1970. Koran-koran ini juga tampak masih menggunakan ejaan lama.
Beberapa dari koran ini juga menggunakan bahasa daerah bahkan ada yang berbahasa Belanda.
Pameran ini diselenggarakan oleh Humas Pemerintah Provinsi Sumatera Utara bekerja sama dengan Pusat Studi Sejarah dan Ilmu-ilmu Sosial Universitas Negeri Medan (PUSSIS-UNIMED) dan Rumah sejarah.
Kepala Biro Humas dan Keprotokolan Setdaprovsu Ilyas S Sitorus menyatakan awalnya Humas Pemprovsu memiliki keinginan untuk menampilkan media yang ada di masa lalu. Humas Pemprovsu kemudian berkoordinasi dengan Sejarawan dari PUSSIS-UNIMED, Ichwan Azhari.
"Beliau bilang 'saya ada punya bendanya tapi dalam bentuk lipatan dan dimasukkan ke dalam kotak kaca'," ujar Iyas menirukan. Kemudian Humas Pemprovsu membantu membuat kaca acrylic nya, Jumat (8/2/2019)
Kata Ilyas, ada 60 acrylic kaca dan 70 benner untuk koran-koran repro yang di tampilkan di pameran ini. Rencananya Maret nanti koleksi koran-koran ini akan ditambah dan dipamerkan kembali di Pekan Raya Sumatera Utara.
"Ini akan dipamerkan ulang. Kita juga akan berkoordinasi dengan media yang ada di Sumatera Utara saat ini untuk ikut dipamerkan di PRSU nanti," tambahnya.
Satu diantara pengunjung adalah Tamara. Siswa SMA Unggulan CT Foundation ini merasa senang dapat datang ke pameran ini. Menurutnya pameran ini bisa memberikan banyak pengetahuan dan ilmu baru.
"Pameran ini asik, apalagi untuk anak sekolahan seperti saya. Karena konsepnya menarik. Kita jadi tahu koran yang ada zaman dulu seperti apa bahkan ada koran sejak 1800an," tambahnya.
Ilyas menyatakan anak-anak sangat senang dengan adanya pameran ini. Termasuk Prof Usman Pelly yang datang pagi tadi. Ia menyatakan sangat bangga Humas Pemprovsu bisa menyelenggarakan ini bekerjasama dengan PUSSIS-UNIMED.
"Saya juga belum pernah melihat (koleksi) sebanyak ini. Menemukan barang-barang seperti ini tidak gampang. Jadi anak-anak milenial, kawan-kawan yang bergerak di bidang jurnalistik mereka sangat antusias mengikuti kegiatan ini," ujarnya.
Selain menampilkan koran-koran lama, disini juga ditunjukkan beragam mesin ketik yang sudah ada sebelum zaman kemerdekaan. Ada pula barang-barang antik masa kolonial Belanda koleksi J Siahaan seperti kamera merk Yashica, telepon antik, dan radio antik.
"Kita berharap mulai dari kita perlu melestarikan nilai sejarah. Seperti mesin ketik ini yang sudah ada sejak zaman sebelum merdeka. Kita coba melestarikan mulai dari kita untuk generasi kita," katanya.
Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi pada pembukaan pameran ini (6/2/2019) menyatakan dengan pelaksanaan Pameran Satu Abad Surat Kabar di Sumatera Utara ini yang bersamaan dengan Peringatan Hari Pers Nasional (HPN) tahun 2019 yang puncaknya akan dilaksanakan pada Sabtu (9/2/2019) di Kota Surabaya Provinsi Jawa Timur, kita semakin yakin bahwa Sumatera Utara adalah salah satu pelopor lahir dan berkembangnya dunia jurnalistik di Indonesia.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/siswa-siswi-sma-unggulan-ct-foundation-melihat-lihat-surat-kabar.jpg)