Kapal Tenggelam

Nazer Djoeli: Kami Lalai sebagai Anggota Dewan karena tak Tahu Kondisi Danau Toba

Prediksinya itu dikarenakan masih banyak kendala dan tidak bertanggungjawabnya pemerintah dalam mengelola tempat pariwisata.

Penulis: Satia |
Tribun Medan/Feriansyah
Nezar Djoeli 

Laporan Wartawan Tribun Medan/Satia

TRIBUNMEDAN.com, MEDAN - Ketua Komisi A DPRD Sumut, A Nazer Djoeli berang, lantaran rencana menjadikan kawasan Danau Toba sebagai destinasi internasional bakalan kandas.

Prediksinya itu dikarenakan masih banyak kendala dan tidak bertanggungjawabnya pemerintah dalam mengelola tempat pariwisata.

Sekda Provinsi Sumut, Hj Sabrina  (hijab Cokelat), Ketua Komisi A Nazer Djoeli (jaket cokelat) saat gelar RDP di gedunf dewan, Jalan Imam Bonjol, Kota Medan, Senin (2/7/2018).
Sekda Provinsi Sumut, Hj Sabrina (hijab Cokelat), Ketua Komisi A Nazer Djoeli (jaket cokelat) saat gelar RDP di gedunf dewan, Jalan Imam Bonjol, Kota Medan, Senin (2/7/2018). (TRIBUN MEDAN/SATIA)

"Mau apapun namanya, Monaco Of Asia atau Geopark Kaldera Toba, kalau tidak dirawat dan dijalankan, untuk apa kita galang wacana itu," ucapnya kepada Tribun-Medan.com di Kantor DPRD Sumut, Senin (1/7/2018).

Baca: Polisi Harus Usut Nahkoda KMP II yang Meninggalkan Korban Minta Tolong sesaat Kapal Tenggelam

Baca: Ratna Sarumpaet Teriak di Posko: Semua Mayat Harus Diangkat, Jangan Ada yang Menghentikan Pencarian!

Baca: Video Kapolres Goda Ratna Sarumpaet, Lalu Tertawa Sebut: Ibu Ini Sumbu Pendek Juga Ya Bu?

Dia menyampaikan, sebelumnya Menteri Luhut Pandjaitan akan mesosialisaikan kawasan Danau Toba sebagai destinasi berkelas mancanegara.

Ia mengatakan, pencapaian Danau Toba untuk meraih destinasi mancanegara, belum bisa diraih, masih banyak yang harus dilakukan untuk Sumut.

"Kita hanya mimpi untuk mencapai Monaco Of Asia atau Geopark Kaldera Toba, kalau pemerintah masih mementingkan dirinya sendiri," ucapnya.

Anggota DPRD Sumut ini mengakui pihaknya belum tahu tidak adanya pegawai yang mengepalai urusan pelabuhan (Syahbandar) di Danau Toba.

"Itu dia, kami lalai dalam menjalankan tugas, kami kira itu sudah ada, ternyata tidak ada di sana," ucapnya.

Petugas Syahbandar ternyata sampai saat ini belum ada dijumpai hampir seluruh kawasan Danau Toba.

Sebelumnya, dirinnya bersama dewan lainya hanya melakukan pemanggilan terhadap bagian lingkungan Provinsi Sumut.

"Kami kemarin hanya bahas keramba apung yang ada di Danau Toba, kami tidak tahu kalau itu belum ada," ucapnya.

Baca: Anies Baswedan Mengaku Terkejut Saat Mendagri Menyebutnya Gubernur Indonesia

Baca: Ribuan Masyarakat tak Dapat C6, PDIP Adukan Dugaan Kecurangan ke Bawaslu Sumut

Baca: Denny Siregar Lontarkan Kalimat Menohok Ini setelah Harga BBM Nonsubsidi Naik

Tim SAR gabungan melakukan proses pencarian korban tenggelamnya KM Sinar Bangun di Danau Toba, Simalungun
Tim SAR gabungan melakukan proses pencarian korban tenggelamnya KM Sinar Bangun di Danau Toba, Simalungun (FOTO/ANTARA FOTO/IRSAN MULYADI)

 

Setelah musibah karamnya kapal motor (KM) Sinar Bangun di perairan Danau Toba, ke depannya Nazer Djoeli akan meminta pemerintah menempatkan petugas penyelamat (SAR) pada tiap-tiap pelabuhan.

"Ini lah sebuah pelajaran berharga bagi kami, untuk tetap terus mengedepankan keselamatan dengan meminta menempatkan petugas penyelamatan di Danau Toba atau pun seluruh pelabuhan di Indonesia," ucapnya.

Selama ini, ia beranggapan pihak Dinas Pehubungan (Dishub) Provinsi Sumut, yang menjalankan peran, ternyata tidak semua ada di bawah naungan Kementerian Pariwisata.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved