Breaking News

Lagi, Kecelakaan Kapal Motor Terjadi di Danau Toba, Satu Penumpang Dilaporkan Hilang

Terjadi kecelakaan lagi kapal motor antara KM Ramos Risma Marisi di Danau Toba di antara Nainggolan, Samosir ke pulau Sibandang

Personel Basarnas bersiap melakukan pencarian korban KM Sinar Bangun yang tenggelam di Danau Toba, Simalungun, Sumatera Utara, Selasa (19/6/2018).(ANTARA FOTO/IRSAN MULYADI) 

TRIBUN-MEDAN.com - Terjadi kecelakaan lagi kapal motor antara KM Ramos Risma Marisi di Danau Toba di antara Nainggolan, Samosir ke Pulau Sibandang di depan Muara, Tapanuli Utara, Jumat (22/6/2018).

Berdasarkan informasi yang dihimpun, tabrakan kapal motor tersebut terjadi pada pukul 19.00 WIB. Dilaporkan kapal motor tersebut membawa lima orang penumpang laki-laki. 

Sementara itu satu orang penumpang dilaporkan masih hilang bermarga Situmorang.

Dugaan sementara kecelakaan itu terjadi karena KM Ramos Risma Marisi mengalami mati mesin dalam keadaan cuaca hujan deras, angin kencang dan ombak yang cukup tinggi hingga membuat kapal tersebut oleng.

Kecelakaan kapal motor KM RR Mrisi ditengah peristiwa tenggelamnya Kapal Motor Sinar Bangun di Perairan Danau Toba awal pekan ini.

Baca: Lupakan Mimpi Danau Toba Jadi Monaco of Asia, Jika Tragedi Kapal Tenggelam Terus Terulang

Peristiwa ini menimbulkan perhatian besar di mata publik. Pasalnya, kapal itu mengangkut penumpang dengan muatan berlebihan dari bobot idealnya yang hanya cukup menampung 60 orang.

Situasi itu diduga berperan signifikan selain faktor cuaca buruk di kawasan danau.

Korban hilang yang pada awalnya sekitar 39 orang, berubah signifikan menjadi 184 orang. Angka itu berubah akibat banyaknya pengaduan dari masyarakat yang merasa kehilangan anggota keluarganya.

Keluarga dari korban hilang KM Sinar Bangun menaburkan sesajen ke perairan Danau Toba
Keluarga dari korban hilang KM Sinar Bangun menaburkan sesajen ke perairan Danau Toba (Tribun MEDAN/DOHU LASE)

Hingga kini, manifes kapal yang juga memuat keterangan jumlah penumpang tak kunjung diketahui.

Persoalan semakin rumit ketika tim pencari korban yang dipimpin oleh Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan atau Basarnas menemui tantangan tersendiri dalam mencari korban.

Situasi itu membuat sejumlah anggota keluarga korban mengeluh karena pencarian korban cenderung lamban.

Hingga Kamis (21/6/2018), jumlah temuan korban terdiri dari 19 orang selamat, 3 orang meninggal dunia, dan 184 orang lainnya masih dalam pencarian.

Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan bahwa polisi sudah mengamankan TS, nakhoda KM Sinar Bangun.

Saat ini, TS masih menjalani pemeriksaan di Polres Samosir. Dugaan sementara, terdapat unsur kelalaian.

"Informasi dari nakhoda, sudah sering dia membawa penumpang melebihi kapasitas. Kapal itu bobot gross-nya 17 ton, idealnya menampung 60-an orang saja, tetapi dia mau menampung sampai 150 orang," tutur Tito saat meninjau pencarian korban hilang KM Sinar Bangun di dermaga Tigaras, Kamis (21/6/2018).

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved